Kini, kampus ini mulai menggunakan piranti lunak yang bernama "Turnitin". Piranti lunak ini diklaim bisa menyediakan fitur anti plagiasi. Salah satu fasilitasnya adalah mendeteksi suatu tindakan plagiasi pada karya tulis, skripsi maupun tugas akhir. sebagaimana dilansir Udinus Senin (6/4).
Menurut Dr. Pulung Nurtantio Andono, ST., M.Kom selaku Wakil Rektor 3 bidang Riset dan Kerjasama, penggunaan piranti lunak ini ni adalah salah satu upaya Udinus untuk mengantisipasi plagiarism yang makin marak di lingkungan Perguruan Tinggi.
"Kami ingin lulusan Udinus benar-benar berkualitas dengan menghasilkan tugas akhir yang orisinil, atau bahkan bermanfaat bagi masyarakat luas sehingga dapat menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Pulung
Pulung berharap, adanya piranti lunak ini tidak membuat mahasiswa merasa diawasi atau dibatasi kreativitasnya, namun justru dipacu untuk menciptakan karya yang lebih inovatif. “Nantinya semua dosen akan dapat menggunakan Turnitin, sedangkan mahasiswa akan diberi akses sebelum mereka akan menentukan judul tugas akhir,” kata Pulung.
Tiga fitur handal yang dimiliki Trinitin diantaranya Original Check, GradeMark, dan PeerMark.
Fitur pertama, Original Mark, bertugas mengecek suatu karya melalui penyocokan suatu teks dengan informasi yang terdapat pada web repositoris, atau sekumpulan aplikasi yang terdapat didalam web tersebut.
Fitur kedua, GradeMark, bertugas mengecek suatu karya yang bekerja secara digital sehingga mengurangi pemakaian kertas.
Fitur ketiga, Peermark, sebagai tahap akhir, akan menunjukkan hasil pengecekan, ditentukan secara bebas bergantung pada keputusan tenaga pendidik.
Penggunaan piranti lunak ini cukup instan, hanya membutuhkan beberapa menit untuk mendeteksi berapa persen tingkat orisinalitas suatu karya, sehingga kinerja dosen/tenaga pendidik juga lebih efektif.
Udinus telah menandatangani service agreement dengan Igroup (Asia Pacific) Ltd, pada akhir Maret 2015 lalu.
.png)
