Berangkat dari fenomena blunder ini, beberapa mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip), membuat suatu program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat (PKM-M) LINGKAR-X.
Menurut salah satu anggota tim, Dimas Triyadi, ini adalah kegiatan yang menitik-beratkan pada ranah preventif dan promotif mengenai pendidikan seks dan perlindungan diri terhadap pelecahan seksual.
Dirinya bersama anggota tim lainnya yaitu Nissa Farzana, Dimas Triyadi, Rozzaq Alhanif Islamudin, Tri Nurul Azizah, dan Laelatul Hikmah mengambil obyek lokasi di sebuah sekolah dasar berdekatan dengan lokalisasi sunan kuning, yaitu SDN Kalibanteng Kulon 01.
Dimas mengatakan, bahwa kegiatan yang dilakukan adalah Happy greeting pada tahap sosialisasi yang mana bertujuan untuk pengenalan awal LINGKAR-X pada anak-anak. "Kegiatan rutin lainnya adalah Lingkarku yang merupakan kegiatan konseling antara tim PKM-M dengan siswa-siswi SDN Kalibanteng Kulon 01, khususnya dokter kecil yang ada di SDN Kalibanteng Kulon 01 sebagai agent-agent LINGKAR-X," tuturnya.
Selain itu, dilakukan pendekatan dengan permainan sesuai usia anak. "kegiatan yang berbasiskan pada permainan anak-anak untuk menyampaikan pesan edukasi agar diri terlindung dari bahaya pelecehan seksual, antara lain Lingkartangga, LingkarPuzzle, Pohon Harapan, Poster, Lingkarjawab, Lingkarcare, dan Outbond," lanjutnya
"Harapan kami untuk kegiatan ini adalah mampu membina anak-anak dalam pencegahan pelecahan seksual pada anak dan menjadi percontohan bagi sekolah lain dalam menerapkan pengetahuan tentang bahaya pelecehan seksual terhadap anak." pungkasnya.
Kepala SDN Kalibanteng Kulon 01, Ibu Endang, mendukung kegiatan ini. Ia mengharap agar anak-anak, khususnya siswa-siswi SDN Kalibanteng Kulon 01 mendapat informasi dalam melindungi diri dan mencegah bahaya pelecahan seksual pada anak dibawah umur.
Adapun rentang waktu kegiatan ini dari bulan Februari-Juni. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendekatan persuasif yang disesuaikan dengan kebiasaan yang disukai oleh anak-anak.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.