Senin, 8 Juni 2015 | Arif Banaran - SemarangEdu.com
Pemenang lomba PTK berpose. (foto: dok. Upgris)
Semarang Utara- Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melalui Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan lomba Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru tingkat Jawa tengah 2015, baru-baru ini. Harapan dari lomba PTK dapat memotivasi para guru di Jawa Tengah agar meningkatkan proses atau kegiatan ilmiah supaya proses belajar mengajar menjadi baik.
Sebanyak 20 finalis mengikuti tahap akhir seleksi lomba, berupa pemaparan hasil penelitian di hadapan dewan juri, Prof. Supardi, M. Si., Dr. Rasiman, M.Pd., dan Drs. Suyoto, M.Pd. Masing-masing peserta diberi waktu sepuluh menit untuk mempresentasikan hasil penelitianya.
Rektor UPGRIS, Dr. Muhdi,S.H.,M.Hum menyatakan bahwa PTK sangat penting bagi dinamika pembelajaran di kelas, “penelitian tindakan kelas sangat kondusif agar menjadikan guru tanggap terhadap dinamika proses belajar mengajar dikelasnya," tuturnya.
Selain itu, guru juga harus menjadi virus. "guru harus menjadi virus yang posistif dalam kegiatan ilmiah. Sejak dini para siswa sudah diperkenalkan atau dilibatkan dalam penelitian. Agar ketika menjadi mahasiswa sudah tahu prosesnya. UPGRIS selalu berupaya untuk memberikan wadah atau pelatihan karya tulis ilmiah khususnya para pendidik,” lanjutnya..
Sedangkan ketua LPPM UPGRIS, Ir. Suwarno Widodo, M.Si., mengatakan bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan mengatasi sebuah permasalahan yang ada di dalam kelas. "Selain mengajar, Guru dituntut untuk melakukan sebuah penelitian yang terkait dengan proses belajar mengajar. PTK dapat dijadikan sarana bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujarnya.
Dalam perlombaan ini, muncul sebagai pemenang diantaranya Juara satu diraih oleh Wahyudi, S.Pd.I. (SMP N 1 Rakit Banjarnegara), juara kedua Dra. Galuh Wijayanti, M.Pd.,(SMA N 12 Semarang) dan juara ketiga Dra. Puji Rahayu, M.Pd., (SMA N 1 Jepara).
Guru SMAN 12 Semarang Runner Up Juara PTK Upgris
Senin, Juni 08, 2015
0
Bagikan ke aplikasi lainnya
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.