Jika kebijakan PTM digantikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dikenal juga dengan istilah pembelajaran daring, maka sedikit banyak ada pengaruhnya dengan beberapa profesi ini.
EDUKASIA.ID merangkum beberapa profesi yang bergantung dengan kebijakan pembelajaran tatap muka sebagai berikut.
1. Penjual di Kantin
Sekolah atau madrasah dirasa tidak lengkap tanpa adanya kantin, siswa biasanya membeli makanan atau minuman ketika jam istirahat.
Jika penerapan kebijakan pembelajaran tatap muka diberlakukan, maka eksistensi mereka aman, para penjual di kantin dapat menjalankan roda perekonomian setiap hari kecuali hari libur.
2. Pedagang jajan dan mainan di luar gerbang
Pedagang jajanan atau mainan di luar gerbang juga bergantung dengan penerapan kebijakan pembelajaran tatap muka.
Mereka dapat menjajakan jualannya yang pada saat jeda siswa di sekolah, biasanya paling ramai saat siswa pulang sekolah.
Di beberapa sekolah atau madrasah memang pedagang jajan dan mainan di luar gerbang tidak diperkenankan berjualan, namun ada beberapa yang masih memberikan kelonggaran selama tidak mengganggu aktivitas lembaga.
3. Jasa antar jemput
Jasa antar jemput anak sekolah yang sedang marak sangat bergantung pada pembelajaran tatap muka.
Pada beberapa siswa yang dengan keterbatasan waktu orangtua mereka, biasanya diserahkan tugas antar sekolah dan jemput sekolah pada jasa antar jemput.
4. Penjual alat tulis
Penjual alat tulis terutama yang memiliki usaha toko alat tulis lokasinya berada di dekat sekolah biasanya menjadi salah satu pihak yang menggantungkan pembelajaran tatap muka.
Di beberapa sekolah atau madrasah memang pedagang jajan dan mainan di luar gerbang tidak diperkenankan berjualan, namun ada beberapa yang masih memberikan kelonggaran selama tidak mengganggu aktivitas lembaga.
3. Jasa antar jemput
Jasa antar jemput anak sekolah yang sedang marak sangat bergantung pada pembelajaran tatap muka.
Pada beberapa siswa yang dengan keterbatasan waktu orangtua mereka, biasanya diserahkan tugas antar sekolah dan jemput sekolah pada jasa antar jemput.
Profesi ini biasanya dilakoni oleh ibu-ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang, namung tak sedikit juga bapak-bapak berprofesi ini, termasuk oelh ojek online.
Usaha atau jasa antar jemput dipandang paling identik dengan siswa yang datang ke sekolah atau PTM dan berpengaruh jika kebijakan pembelajaran tatap muka diganti dengan kebijakan pembelajaran jarak jauh.
Penjual alat tulis terutama yang memiliki usaha toko alat tulis lokasinya berada di dekat sekolah biasanya menjadi salah satu pihak yang menggantungkan pembelajaran tatap muka.
Para siswa biasanya membeli peralatan alat tulis sesuai kebutuhan di sekolah atau madrasah.
Jika kebijakan pembelajaran tatap muka dihentikan dan diganti kebijakan pembelajaran jarak jauh maka biasanya juga terasa imbasnya.
5.Tukang fotocopy
Profesi yang juga memiliki ketergantungan pada kebijakan pembelajaran tatap muka adalah tukang fotokopi terutama yang memiliki usaha di dekat sekolah.
Jika kebijakan pembelajaran tatap muka dihentikan dan diganti kebijakan pembelajaran jarak jauh maka biasanya juga terasa imbasnya.
5.Tukang fotocopy
Profesi yang juga memiliki ketergantungan pada kebijakan pembelajaran tatap muka adalah tukang fotokopi terutama yang memiliki usaha di dekat sekolah.
Pada saat kebijakan pembelajaran tatap muka diberlakukan mereka mendapatkan order dari siswa-siswa yang sedang belajar di sekolah.
Keadaan ini bisa berubah ketika siswa diberlakukan kebijakan daring dan lebih banyak mengirimkan tugas dari rumah secara daring.
Nah, itulah 5 profesi yang menggantungkan dari pembelajaran tatap muka, meski tidak sepenuhnya sama di setiap daerah namun paling tidak itu terjadi di beebrap daerah di Infdonesia.
Apapun kebijakan yang akan berlaku, yang penting semuanya selalu siap dengan rencana A, rencana B dan seterusnya, iya?
Editor: Abe Azzahrowi
Keadaan ini bisa berubah ketika siswa diberlakukan kebijakan daring dan lebih banyak mengirimkan tugas dari rumah secara daring.
Nah, itulah 5 profesi yang menggantungkan dari pembelajaran tatap muka, meski tidak sepenuhnya sama di setiap daerah namun paling tidak itu terjadi di beebrap daerah di Infdonesia.
Apapun kebijakan yang akan berlaku, yang penting semuanya selalu siap dengan rencana A, rencana B dan seterusnya, iya?
Editor: Abe Azzahrowi
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.