Pada Dies Natalis ke-52, dilakukan khataman sebanyak 52 kali. Jumlah ini dibagi ke seluruh civitas akademika. Diyakini jumlah khataman pun lebih dari 52 kali karena sumber daya yang melimpah.
“Khataman ini mesti lebih 52 kali. Kenapa begitu? Misalnya bagian umum itu dijatah 2 kali, tapi umum mempunyai pasukan (pegawai) terbanyak, jadi perlu diberi 10 kali. Semua ini ternyata bisa optimal bersama,” ujar Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq, M.Ag. dalam sambutan khataman Alquran di Masjid Kampus 3, Jumat (24/3/2022).
Menurut Rektor, khataman Alquran punya kebajikan yang melimpah ruah. Membaca Alquran pahalanya tidak hanya satu, tapi setiap huruf yang dilafalkan. Hal itu, sambung Rektor, adalah hal yang luar biasa. Khataman juga menjadi tradisi di UIN Walisongo.
“Khataman ini mensimbolkan kampus UIN Walisongo sebagai kampus religi, kampus yang mensinergikan pendidikan agama dan non agama. Semua harus bisa mengaji, baik mahasiswa, tenaga pendidikan hingga dosennya. Kalau belum lancar, maka diberikan tambahan bimbingan lanjutan,” tandasnya.
Editor : Abe Azzahrowi
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.