Turki. EDUKASIA.ID - Tim mahasiswa UIN Walisongo Semarang berhasil meraih medali emas dalam kompetisi start up 1 Idea 1 World di Istanbul Turki pada 16-17 Mei 2022. Medali emas didapatkan tim dari kategori education, mengalahkan 15 negara lain di dunia dalam ajang yang digelar oleh Turkish Inventors Association (TUMMIAD) dan World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) tersebut.
Ketua Tim, Khoirul Adib bersyukur dan ingin startup mereka memberi peran dalam pendidikan. "Kami bersyukur, kreasi kami berjudul Santri Academy bisa memenangkan kompetisi ini. Kami berharap kreasi kami dapat memberi peran bagi pendidikan non-formal khususnya di bidang agama Islam, karena semua aktivitas belajar agama Islam bisa lebih efisien bagi semua orang," ujar Khoirul Adib, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/2/2022).
Untuk diketahui bahwa kompetisi 1 Idea 1 World diikuti oleh 15 Negara dunia. Tim dari UIN Walisongo Semarang merupakan salah satu perwakilan Indonesia yang mengikuti kompetisi ini dan bersaing dengan mahasiswa lain di dunia. Kompetisi ini juga memamerkan konsep Start Up dari usulan berbagai dunia.
Khoirul Adib melanjutkan, bahwa timnya membuat Start Up dengan judul "Santri Academy". Konsep itu dikolaborasi dengan teknologi MOOC dan Artificial Intelligence. Start Up yang dibuat sebelumnya telah melewati proses panjang, mulai dari seleksi kurasi pada April 2022, hingga diputuskan untuk menjadi perwakilan Indonesia. Tim mahasiwa dipimpin oleh Khoirul Adib dan Nur Fatimah sebagai Promotor Konsep, dan Dr. (Ling) Rusmadi Sebagai Dosen Pembimbing.
Santri Academy yang ditampilkan masih berupa Embrio. Ke depan, akan dikembangkan sesuai rancangan terbaru, sehingga platform dapat memberikan efisiensi bagi yang ingin belajar agama Islam mulai dari pembelajaran membaca Al-Qur'an, Bahasa, sampai membaca kitab kuning.
"Dengan hadirnya konsep Santri Academy ini membuat semua orang bisa belajar agama Islam dengan mudah dan efisien. Selain itu, dengan kita mengikuti ajang internasional. Harapannya bisa membawa dampak positif bagi muslim di dunia," paparnya.
Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof.Imam Taufiq. menyampaikan apresiasinya atas capaian tim mahasiswa tersebut. Secara khusus, Rektor memantau perkembangan lomba sejak keberangkatan tim, presentasi hingga proses berakhir.
“Hasil ini membuktikan bahwa kualitas mahasiswa UIN Walisongo ini mengglobal. Kami punya SDM yang baik, dan iklim yang mendukung pengembangan kreativitas,” kata Rektor.
Lebih lanjut, Rektor melanjutkan, bahwa raihan medali emas yang diraih Khoirul Adib dan kawan-kawan dalam kompetisi di Turki menunjukkan adanya dua hal. Pertama, bahwa SDM yang ada di UIN Walisongo memang unggul dan dapat bersaing di tingkat global. Kedua, kemampuan bahasa yang baik dipunyai oleh tim mahasiswa.
“Hasil ini membuktikan bahwa tim mahasiswa ini juara bukan hanya dalam teknologi informasinya, tapi dia menguasai bahasa dan kemampuan agama yang baik,” tambahnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.