Ikut Panen Bawang, Cara Tim KKN UIN Walisongo Membaur dan Gali Pengetahuan

0




Mahasiswa KKN UIN Walisongo ikut memanen bawang. Foto: ist

Wonosobo. EDUKASIA.ID – Musim panen bawang merah di wonosobo sudah mulai, untuk membantu petani dalam musim panen tersebut, sejumlah mahasiswa KKN MMK kelompok 35 UIN Walisongo Semarang bergabung memanen bawang pada salah satu lahan milik salah satu warga desa Desa Menjer, Wonososbo, belum lama ini. 

Proses panen dilaksanakan selama kurang lebih tiga jam sejak pukul 09.30. 

Koordinator KKN MMK Kelompok 35, Ichsan, menjelaskan, kegiatan memanen untuk membaur dengan petani dan dapat meningkatkan perkonomian mereka. 

"Kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian serta meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga masyarakat Desa Menjer,” Ujar Ichsan dalam keterangan tertulisnya.

Selain ikut memanen, KKN MMK kelompok 35 juga menerima menerima penjelasa tentang spesifikasi bawah yang siap panen.

"Bawang merah yang sudah siap dipanen ditandai dengan 60 sampai 70% daunnya yang sudah mulai rebah. Bawang merah tersebut kemudian dipotong bagian atasnya yang berupa daun dan bagian akarnya," ujar Ichsan.

Proses tersebut juga membantu untuk memilih bawang yang bisa untuk dilanjutkan ke tahap selanjutnya dan bawang yang harus dibuang. Bawang merah yang masih terlalu kecil tidak dapat dilanjutkan ke tahap pengeringan. 

Selain itu, bawang merah yang terlalu basah juga harus dibuang, karena bawang tersebut akan lebih cepat busuk. Selain itu, bisa membuat bawang yang lain ikut busuk dan akan merusak kualitas hasil tani.

Petani pemilik lahan yang dibantu memanen, Edi, menuturkan untuk menghasilkan bawang merah baik, dibutuhkan waktu kurang lebih 55 sampai dengan 70 hari mulai dari sejak penanaman bibit hingga bawang merah siap dipanen. 

Menurutnya, sebelum siap dijual ke pasaran, bawang merah harus melalui empat tahapan.

“Pertama, penanaman bibit di lahan yang sudah disediakan. Kedua, perawatan tanaman. Pada tahap ini meliputi pemberian obat dan pupuk. Ketiga, panen bawang merah. Keempat, proses pengeringan hasil panen bawang merah yang dilakukan di sebuang ruangan yang bernama solar dryer dome guna membantu mempercepat proses pengeringan,” jelas Pak Edi.

Untuk diketahui, desa Menjer Wonosobo dikenal dengan sektor pertaniannya sebagai potensi desa tentunya membuat desa ini menghasilkan berbagai macam produk pertanian yang berlimpah ruah di bulan ini. Salah satu produk tani yang dihasilkan adalah bawang merah.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top