Penjamasan, Tradisi Penyucian Ageman Sunan Kalijaga

0
Ilustrasi Penjamasan, Dok. Pinterest

Ritual Penjamasan, sebuah ritual penyucian pusaka Sunan Kalijaga berupa “Rompi Ontokusumo” dan “Keris Kiai Carubuk” yang diselenggarakan setiap Hari Raya Idul Adha. Pusaka ini dibersihkan menggunakan minyak, yang kerap disebut dengan minyak jamas. Minyak yang terbuat dari campuran minyak melati dan cendana ini berbau wangi dan diperoleh langsung dari Kediri serta diracik khusus keluarga Sunan Kalijaga, sehingga sangat istimewa. 

Sebagaimana pesan Sunan Kalijaga, penjamasan merupakan ritual wajib. “Nek (aku) wis seda, rawato agemanku pusaka Keris Kiai Carubuk dan Kutang Ontokusumo,” yang jika diartikan berarti, “Jika aku sudah meninggal, maka rawatlah pusakaku, yakni keris Kiai Carubuk dan Rompi Ontokusumo". Ritual dimulai dengan pengambilan minyak jamas oleh abdi ndalem (keluarga Sunan Kalijaga) di Gedung Pangeran Kadilangu.

Minyak jamas kemudian diserah terima oleh cucu Sunan Kalijaga kepada abdi ndalem terpilih, yang selanjutnya akan dibawa dan disucikan di Makam Ageng Sunan Kalijaga di Kadilangu. Menurut R. Krisnaidi salah satu ahli waris Sunan Kalijaga, dalam ritual tersebut turut serta diiringi oleh prajurit patang puluhan yang sebelumnya telah dirawat oleh 40 pengawal Adipati Demak.

Ritual kemudian dilanjutkan dengan prosesi doa. Sebelum memasuki cungkup atau kawasan makam ndalem untuk selanjutnya melakukan prosesi penjamasan dua pusaka Sunan Kalijaga yang tak lain ada- lah Keris Kiai Carubuk dan Kutang (Rompi) Ontokusumo. Ritual dipimpin oleh Lurah Tamtomo sebagai salah satu ahli waris kasepuhan Kadilangu dengan dikawal oleh TNI/Polri setempat.

Masyarakat setempat meyakini jika berjabat tangan dengan ahli waris kerajaan Demak akan memberikan berkah tersendiri, terlebih dalam ritual penjamasan ketika iring-iringan pusaka Sunan Kalijaga dari Padepokan Kabupaten menuju Makam Ageng Kadilangu. Sehingga tak jarang masyarakat rela berjubel menantikan jabatan tangan dari ahli waris usai prosesi penjamasan hingga keluar dari cungkup.

Prosesi penjamasan juga dibarengi dengan iringan tumpeng songo atau tumpeng yang  berisi hasil bumi masyarakat yang berjumlah sembilan gunungan. Selain diiringi oleh prajurit patang puluhan, biasanya ritual ini juga diikuti oleh prajurit pagar betis, yang bertugas menjaga keamanan sepanjang jalan menuju area penjamasan yang dipilih khusus dari semua siswa menengah se-Kabupaten Demak.




Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top