Dok. Pribadi |
SEMARANG - Mahasiswa KKN Kolaborasi Nasional Moderasi Beragama (KNMB) UIN Walisongo Semarang, bangun taman moderi di perbatasan Indonesia - Papua Nugini.
"Taman moderasi beragama yang dibuat oleh kelompok KKN Kolaborasi UIN Walisongo dengan berbagai perguan tinggi ini meneguhkan semangat toleransi dan kerukunan untuk seluruh bangsa Indonesia," Ungkap Rikza Chamami, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Walisongo (27/8).
Rikza menambahkan, dirinya mengapresiasi kegiatan mahasiswa KKN Papua yang berhasil membangun taman moderasi di perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini.
Yanwar Pratama delegasi KNMB UIN Walisongo menyebutkan, kegiatan ini dapat menumbuhkan sikap moderat terhadap maraknya faham-faham ekstremisme. Selain itu, kampung Skouw Sae juga terdapat dua agama besar yakni Kristen & Islam.
"Maraknya faham-faham ekstremisme, radikalisme dan intoleran berakar dari multikultur agama, budaya, ras, bahasa hingga suku" Jelas Yanwar yang juga Ketua Walisongo English Club ini.
Kegiatan peresmian yang dilaksanakan di Taman Moderasi, halaman Masjid Al-Aqsa Jl. Transad Kampung Skouw Sae Distrik Muaratami Kota Jayapura Provinsi Papua ini disambut baik oleh Kepala Kantor Agama Kota Jayapura Bapak Abdul Hafid Yusuf.
"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya untuk tim KKN KNMB Skouw Sae 2022 yang sudah berhasil membangun Taman Moderasi, karena sesuai dengan multikultur masyarakat kampung ini dan mengangkat perekonomian masyarakat lokal dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam. Semoga ini langkah terbaik membangun bangsa dan berkah untuk ummat," Terangnnya.
Taman yang diresmikan pada 23 Agustus ini turut diapresiasi dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
"Terimakasih banyak sebesar-besarnya kepada tim KKN KNMB Skouw Sae 2022 yang sudah berjuang di kampung ini. Besar harapan bisa dioptimalkan oleh kami," Ucap Ustadz La Failu, tokoh masyarakat dan Imam Masjid Al-Aqsa.
Ondoafi kampung Skouw Sae, David Lomo pun turut mengapresiasi kepada tim KKN KNMB Skouw Sae 2022 yang telah sukses membangun Taman Moderasi.
“Saya selaku Ondoafi Kampung Skouw Sae berterimakasih kepada adik-adik kami yang sudah melewati perjuangan untuk mewujudkan solusi nyata untuk kami.” Pungkas David Lomo.
Rikza menambahkan, dirinya mengapresiasi kegiatan mahasiswa KKN Papua yang berhasil membangun taman moderasi di perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini.
Yanwar Pratama delegasi KNMB UIN Walisongo menyebutkan, kegiatan ini dapat menumbuhkan sikap moderat terhadap maraknya faham-faham ekstremisme. Selain itu, kampung Skouw Sae juga terdapat dua agama besar yakni Kristen & Islam.
"Maraknya faham-faham ekstremisme, radikalisme dan intoleran berakar dari multikultur agama, budaya, ras, bahasa hingga suku" Jelas Yanwar yang juga Ketua Walisongo English Club ini.
Kegiatan peresmian yang dilaksanakan di Taman Moderasi, halaman Masjid Al-Aqsa Jl. Transad Kampung Skouw Sae Distrik Muaratami Kota Jayapura Provinsi Papua ini disambut baik oleh Kepala Kantor Agama Kota Jayapura Bapak Abdul Hafid Yusuf.
"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya untuk tim KKN KNMB Skouw Sae 2022 yang sudah berhasil membangun Taman Moderasi, karena sesuai dengan multikultur masyarakat kampung ini dan mengangkat perekonomian masyarakat lokal dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam. Semoga ini langkah terbaik membangun bangsa dan berkah untuk ummat," Terangnnya.
Taman yang diresmikan pada 23 Agustus ini turut diapresiasi dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
"Terimakasih banyak sebesar-besarnya kepada tim KKN KNMB Skouw Sae 2022 yang sudah berjuang di kampung ini. Besar harapan bisa dioptimalkan oleh kami," Ucap Ustadz La Failu, tokoh masyarakat dan Imam Masjid Al-Aqsa.
Ondoafi kampung Skouw Sae, David Lomo pun turut mengapresiasi kepada tim KKN KNMB Skouw Sae 2022 yang telah sukses membangun Taman Moderasi.
“Saya selaku Ondoafi Kampung Skouw Sae berterimakasih kepada adik-adik kami yang sudah melewati perjuangan untuk mewujudkan solusi nyata untuk kami.” Pungkas David Lomo.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.