Dok. Pribadi |
Perpustakaan ramah lingkungan dengan bahan dasar kayu karya SHAU (Suryawinata Haizelman Architecture Urbanism) ini dirancang menyerupai rumah panggung tradisional. Membuat kesan unik dan aestetik, yang diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat.
Sengaja dibangun menyerupai rumah panggung tradisional. Karena selain berfungsi sebagai perpustakaan, bangunan hasil kolaborasi masyarakat, swasta dan pemerintah yang merupakan hadiah dari Yayasan Arkatama Isvara untuk Kota Semarang ini juga sebagai bentuk promosi produk kayu rekayasa Indonesia.
Refleksi rumah panggung tradisional dengan berbagai fungsinya turut direalisasikan dalam Microlibrary Warak Kayu. Bagian atas sebagai ruang baca maupun tempat duduk, dan bagian bawah yang dilengkapi dengan ayunan kayu panjang sebagai tempat bermain anak.
Selain itu, ruang bawah perpustakaan juga lebih fleksibel. Tak hanya digunakan sebagai ruang bermain anak, bisa juga digunakan sebagai tempat pameran, bengkel prakarya, kelas diskusi bahkan nobar.
Bagi kalian yang ingin berkunjung, perpustakaan semi outdoor yang terletak di Jalan DR. Sutomo, Barusari, Semarang Selatan ini tidak menerapkan tarif atau biaya masuk bagi para pengunjung.
Terletak di tengah kota dan dekat dengan kampung pelangi, perpustakaan ini dapat dikunjungi setiap hari Senin sampai Sabtu, mulai pukul 08.30 hingga 15.30 sore.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.