Proses penimbangan sampah. Dok. Pribadi |
Semarang, EDUKASIA.ID - Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 39 turut serta dalam kegiatan Bank Sampah di Dusun Babrikan, Desa Purworejo, Suruh.
Kegiatan Bank Sampah sendiri menjadi salah satu program unggulan desa. Merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan setiap satu bulan sekali pada minggu keempat.
Winarni, selaku kader PKK yang menjadi penanggung jawab kegiatan di Dusun Babrikan memberikan respons positif atas adanya terselenggaranya program.
"Saya mengapresiasi program yang terselenggara. Kegiatan ini secara tidak langsung menumbuhkan kesadara warga agar dapat mengelola sampah dengan baik," Jelas Winarni, Selasa (25/10/2022).
Selain itu, Eva Lusiani selaku pengepul sampah di desa tersebut menyambut baik keikutsertaan mahasiswa KKN.
“Terima kasih untuk adik-adik KKN UIN Walisongo atas waktu dan partisipasinya dalam mengumpulkan sampah. Semoga sampah di Dusun ini dapat dikelola lebih baik," Ungkap Eva.
Bank sampah sendiri harus melalui berbagai proses, mulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik dan penimbangan untuk menentukan jumlah harga jual.
Harga sampah sendiri bervariasi perkilogramnya. Seperti botol plastik diharga 2.500, kardus 1.800, karak nasi kering 4.000, dan besi dengan harga 3.000 hingga 5.000 tergantung pada kualitas besi.
Selanjutnya, sampah yang sudah berada di bank sampah disetorkan ke pusat pengelolaan untuk diolah sesuai dengan jenisnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.