Weh-wehan masyarakat Kaliwungu, Kendal. Dok. Pribadi |
Kendal, EDUKASIA.ID - Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat Kaliwungu Kendal adakan tradisi Weh-wehan.
Diadakan tiap bulan Rabiul Awal sebagai peringatan Maulid Nabi, Weh-wehan dipercaya masyarakat Kaliwungu sebagai representasi sedekah sesuai perintah Nabi.
"Weh-wehan berasal dari kata "aweh" yang artinya memberi, tradisi ini merupakan representasi Nabi agar kita bersedekah," Jelas Ustaz Muhammad Lutfi Hakim dalam ceramahnya, Jumat (7/10/2022).
Ustaz Lutfi menambahkan, pengulangan kata "aweh" dalam Weh-wehan bermakna dua elemen sedekah. Dimana orang yang memberi dan diberi harus saling menerima dan membalas.
"tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun ini, sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad. Sehingga diungkapkan dengan bersedekah dan saling memberi makanan kepada sesama," tambahnya.
Tradisi Weh-wehan biasanya menggunakan makanan khas Sumpil, bahan dasar dan bentuknya menyerupai ketupat atau lontong. Uniknya, makanan ini dibungkus dengan daun bambu dan dilengkapi bumbu kelapa saat dihidangkan.
Ustaz Lutfi berharap, tradisi semacam ini dapat terus dilestarikan oleh masyarakat Kaliwungu dan sekitarnya.
"Harapannya, generasi milenial dapat mengenal dan turut melestarikan tradisi Weh-wehan yang saat ini menjadi ikon kota santri ini," Pungkasnya.
(Cindi/Awal)
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.