Ketua Tanfidizyah PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. Foto NU Online
Para atlet kontingen Jawa Timur yang juara rencananya akan dikuliahkan secara gratis di Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Dua kampus ini dipilih karena terdapat jurusan olahraga yang cocok bagi para atlet.
"Sudah kami sampaikan kepada mereka, (atlet) yang juara nanti bisa kuliah gratis. Karena mereka minatnya di olahraga, maka (kampus) yang ada olahraganya itu UM dan Unesa," ucap Kiai Marzuki, dilansir NU Online pada Selasa (17/1/2023) lalu.
Menurut Kiai Marzuki, program beasiswa yang akan diberikan itu memacu semangat para atlet agar bisa sungguh-sungguh dalam bertanding. "Nanti kami dari PWNU Jatim yang komunikasi dengan kedua kampus itu untuk bisa kuliah gratis selama 8 semester. Itu kan memacu semangat," kata Kiai Marzuki.
Selain itu, ia mengaku telah berkomunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Jatim untuk bisa menerima karyawan melalui jalur khusus bagi atlet berprestasi.
"Kalau perusahaan mau punya tim voli yang bagus, punya tim sepak bola yang bagus, anak-anak yang juara inilah bisa diterima jadi karyawan perusahaan. Itulah cara kami merawat dan memotivasi," katanya.
Pesan kepada Atlet Kiai Marzuki berpesan kepada para atlet agar tidak sembarangan dalam bertanding. Lebih-lebih ia sangat menekankan agar tidak curang ketika bermain.
"Kami kemarin pesan, jangan pakai sliding, takling, ojo goro (jangan bohong), harus sportif, capai kemenangan dengan cara yang baik, harus fair, dan tetap menjaga persaudaraan," katanya. Ia memahami bahwa yang namanya pertandingan olahraga pasti selalu saja ada yang terjatuh atau dijatuhkan.
Namun, Kiai Marzuki meminta para atlet untuk bisa saling memaafkan. "Namanya juga olahraga kadang ada yang jatuh, maka harus segera saling memaafkan. Karena sesama Indonesia, sesama manusia, apalagi sesama NU jangan terus malah tawuran. Itu kami pesankan," pungkasnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.