LAUNCING-pengenaan udeng di bapak Tomo, selaku suami ibu Kades Mojodelik dan selendang di ibu Kades Mojodelik, Hj. Yuntik Rahayu, saat pawai budaya HUT Ke-78 RI baru-baru ini. (foto.ist) |
Bojonegoro, EDUKASIA.ID-Guna menciptakan kekhasan suatu desa, banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya, kolaborasi apik yang dilakukan mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI ) Kelompok 10 beserta Pemuda Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, dengan membuat udeng serta selendang bermotif batik khas gambar gentong dan buah mojo.
Kordes KKN UNUGIRI Mojodelik, Agus Pratomo, menyampaikan bila udeng yang diberi nama kalimomodo dan selendang bernama kalimomojo khas Desa Mojodelik, telah di-launcing saat pawai budaya memperingati HUT Ke-78 Republik Indonesia, Sabtu (18/8/23).
Terhadap nilai filosofi pembuatan udeng dan selendang, bagi Agus, terdapat lima makna jalan untuk menuju kesempurnaan. Yakni iman, Islam, ihsan, adab dan ilmu. Adapun bentuk segitiga yang berada di depan udeng kalimomodo memiliki arti hablumminallah, hablumminannas dan hablumminal alam sebagai proses menuju kesempurnaan dan kebijaksanaan.
Sementara itu, Ibu Kades Mojodelik, Hj. Yuntik Rahayu, menyampaikan senang upaya kolaborasi mahasiswa KKN UNUGIRI dan Karang Taruna Mojodelik. Apalagi, upaya tersebut demi memajukan desa. Karenanya, selaku kades, iya siap mewadahi mereka yang memiliki kemauan tinggu untuk memajukan desa.
“Terhadap anak-anak muda kreatif dan berbakat, saya siap mewadahi,” ungkapnya.
Adapun Pemuda Desa Mojodelik, Rizki, menjelaskan bila proyek pembuatan udeng dan selendang khas Desa Mojodelik berlangsung satu bulanan. Prosesnya, dimulai dengan menemukan bentuk yang cocok.
Rizki juga menambah, bila sebelumnya pernah ada desain batik khas Desa Mojodelik. Hanya saja, karena suatu hal tertentu, desain batik itu belum sampai pada tahap tindak lanjut. Dengan hadirnya mahasiswa KKN UNUGIRI, semangat untuk mewujudkan kehasan desa tersebut bangkit.
“Terima kasih teman-teman KKN yang telah berkolaborasi,” paparnya. (man)
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.