Semarang. EDUKASIA. ID - Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 36 berupaya melestarikan kearifan lokal kepada generasi bangsa melalui pelatihan batik celup ikat pada siswa di SDN Kedungmundu Semarang, Selasa (08/08/2023).
Sebanyak 56 siswa yang duduk di bangku kelas 5 SDN Kedungmundu Semarang antusias mengikuti serangkaian prosedur secara tertib, pada event membatik dengan teknik celup ikat merupakan kali pertama diadakan di sekolah itu.
Vooni, salah satu siswi kelas 5 SD mengungkapkan bahwa pelatihan ini menjadi pengalaman pertama bagi mereka.
"Pelatihan pembuatan batik celup ini seru banget, soalnya aku sama temen-temen baru pertama kali praktik membatik, warnanya bagus motifnya juga bagus. Tapi agak susah waktu melipat kainnya soalnya harus sama dan sejajar biar hasilnya bagus," tutur Vooni.
Perwakilan mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 36, Aura, menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan agar anak mengenal batik sebagai budaya lokal khas Indonesia. Selain itu, teknik celup ikat dipilih karena prosedur dan bahan pembuatannya yang sederhana yang sesuai dengan kemampuan anak.
"Pelatihan ini kami pilih karena anak-anak perlu tahu budaya batik. Melalui teknik celup ikat inilah kami ajarkan kepada mereka bahwa membatik itu menyenangkan dan tidak susah karena memang bahan dan tata caranya yang mudah didapat dan sederhana", tutur Aura
Dijelaskannya, bahan yang digunakan yaitu kain polos, pewarna tekstil, karet gelang, garam, dan air.
Sementara itu, kepala sekolah dan guru SDN Kedungmundu merespon positif kegiatan pelatihan ini. Kepala sekolah SDN Kedungmundu, Fine Lina Artanti, S. Pd. juga berharap pelatihan tersebut memberikan manfaat kepada seluruh siswa.
"Praktik pembuatan batik dengan teknik celup ikat ini belum pernah dilaksanakan di SDN Kedungmundu, oleh karena itu saya berharap agar pelatihan ini memberikan manfaat serta timbal balik bagi mahasiswa maupun sekolah", ungkap Fine Lina Artanti.
Selaras dengan hal itu, wali kelas 5 SDN Kedungmundu, Tanti berharap agar pelatihan ini anak-anak mendapatkan pengalaman dan mampu mengembangkan ilmu yang telah didapat. "Dengan pelatihan ini, anak-anak memiliki pengalaman yang baru dan akan bisa dikembangkan. Harapannya semoga siswa bisa mengembangkan lebih baik lagi mungkin nanti akan ada praktik lagi supaya mereka bisa mengapresiasi ilmu yang sudah didapat", papar Tanti.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.