FOTO BERSAMA-DPL, Kepala Sekolah, Dewan Guru serta Mahasiswa PPL Prodi PAI Fakultas Tarbiyah UNUGIRI di MAN 3 Bojonegoro, Senin (18/9/23). (foto.ist) |
Bojonegoro. EDUKASIA.ID-Sebagai bentuk pengamalan praktik mengajar di sekolah, mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) mengadakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang serentak dibuka Senin (18/9/23).
PPL yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah selama sebulan, guna mengimplementasikan keilmuan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang didapat di kampus.
Hal itu sebagaimana disampaikan Dekan Fakultas Tarbiyah UNUGIRI, Ahmad Manshur, bila penyelenggaraan PPL Fakultas Tarbiyah adalah untuk melatih sekaligus membekali mahasiswa atau calon guru, agar memiliki kemampuan mempraktikkan kinerja mengajar dalam situasi nyata.
"Jadi, PPL itu praktik kegiatan belajar mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya secara nyata," ungkapnya.
Sementara, Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah, Giati Anisah, menyampaikan bila mahasiswa yang ikuti PPL tahun 2023 ini berjumlah 303, yang dimulai Senin (18/9/23)-Rabu (18/10/23).
Terkait jumlah Lembaga, Gia panggilan akrab Giati Anisah, menjelaskan bila pada Prodi Pendidikan Agama Islam ada 17 lembaga yang ditempati. Sementara, untuk Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) masing-masing ada 6 lembaga pendidikan yang ditempati.
"Jadi, Prodi PAI ada 17 lembaga, sementara PGMI dan PIAUD ada 6 lembaga," ungkapnya.
Secara detail, Gia, juga menjelaskan bila jenjang lembaga pendidikan yang ditempati PPL masing-masing Prodi pada Fakultas Tarbiyah berbeda. Selain itu, lokasinya juga tidak sekadar di Bojonegoro saja. Karena, ada juga yang bertempat di Kabupaten Tuban.
Gia menyebutkan, PPL untuk Prodi PAI pada jenjang MA dan SMK. Adapun untuk PGMI pada jenjang MI serta SD. Sedangkan untuk PIAUD, pada jenjeng TK, RA dan KB.
"Prodi PAI pada MA, SMK. PGMI pada MI, SD. Adapun PIAUD pada TK, RA dan KB," paparnya.
Wakil Dekan juga tidak lupa mengingatkan kepada mahasiswa PPL pada semua Prodi di Fakultas Tarbiyah UNUGIRI, agar menjadikan PPL sebagai wadah bagi mahasiswa mempraktikkan ragam metode, strategi, media serta evaluasi pembelajaran yang inovatif.
Sebagai Wadek, Gia juga menegaskan kepada mahasiswa, melalui PPL mereka akan sadar berbagai kebutuhan dunia pendidikan. Karena setelah memahami, terhadap apa saja yang ditemukan selama di sekolah, bisa dijadikan topik skripsi.
"Kala mahasiswa sadar berbagai macam kebutuhan dunia pendidikan, hal itu bisa jadi topik skripsi," tegasnya.
Salah satu mahasiswa PAI, Afatanasya, yang PPL di MAN 4 Baureno sangat tertantang pasca pembukan dan observasi di kelas. Oleh karena itu, bila metode pembelajaran tidak disiapkan dengan baik, tentu akan kesulitan menguasai kelas kala praktik KBM.
Hal senada juga disampaikan Siti Sofiyatun, yang PPL di MA Salafiyah Asy Syafi'iyah Jatirogo, Tuban. Menurutnya, kehangatan stakehokder sekolah ia rasakan kala hari pertama pembukaan.
"Alhamdulillah, kesan hangat kami rasakan," imbuhnya.
Sementara, Durrotun Nafisah, yang merupakan mahasiswa Prodi PGMI yang PPL di MI Bahrul Ulum 2 Balen, juga bersemangat menjalani pembukaan. Bahkan ia sempat melakukan observasi bersama teman-temannya ke semua kelas.
"Saya bersama teman-teman lihat kelas perkelas," pungkasnya. (man)
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.