Boyolali. EDUKASIA.ID - Dalam rangka mengkampanyekan moderasi beragama, tiga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas (KPI) Dakwah dan Komunikasi mengadakan pelatihan pembuatan konten kreasi digital moderasi beragama di media sosial bagi pemuda di Boyolali, Minggu (1/10/2023).
Sebanyak 32 pemuda dan pemudi dari organisasi kepemudaan yang ada di Desa Simo, Boyolali yang tergabung dalam Karang Taruna Karemba, Karang Taruna Gambate, serta pemuda pemudi IPPNU setempat mengikuti materi yang dibawakan oleh Dadang Supriatna, Content Creator RSI Sula dan BKKBN Jawa Tengah yang juga alumni KPI.
Dadang Supriatna dalam pemaparannya menyebut istilah konten ibarat harimau, konten sangat penting baik untuk pribadi maupun lembaga.
"Konten positif bisa membawa kearah positif untuk penguatan personal branding ataupun lembaga,” ujar Dadang Supriatna.
Sebaliknya, konten yang negatif juga agak berdampak yang buruk, maka harus bijak dalam pembuatannya.
Terkait teknis, dijelaskannya bahwa pengetahuan teknik dalam membuat konten dan tidak tergantung pada tools.
“Langkah langkah yang baik dalam berkonten, membuat konten membutuhkan kerjasama team, pengetahuan, dasar dan teknik, tanpa ada dasarnya konten yang disajikan tidak akan memiliki nilai yang berharga di mata publik,” imbuhnya.
Alifa Nur Fitri, salah satu dosen pemrakarsa kegiatan menjelaskan, kegiatan ini sebagai aktualisasi dari karya pengabdian dosen kepada Masyarakat. Dirinya bersama dua orang dalam tim, yaitu Nilnan Ni’mah, dan Fitri.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Pengabdian masyarakat sebelumnya, yang terlaksana pada Minggu (30/7/2023) tentang Penguatan Kapasitas Organisasi Kepemudaan dalam Mengampanyekan Moderasi Beragama di Media Sosial,” ungkapnya.
Berbeda dengan sebelumnya Kegiatan lanjutan kali ini lebih memfokuskan mengenai Pelatihan Pembuatan Konten Kreasi Digital Di Media Sosial.
“Tujuan dari pelatihan ini adalah agar setelah pelatihan sebelumnya peserta sudah mendapatkan pembekalan terkait literasi digital dan moderasi beragama, melalui pelatihan ini peserta juga bisa mengkampanyekan moderasi beragama melalui sosial media dengan dibekali pelatihan pembuatan konten kreatif,” sambungnya.
Produk dari kegiatan ini berupa konten terkait dengan Materi Moderasi Beragama yang tersebut diunggah di Instagram @kpi.uinws
Sementar itu, Ketua Jurusan KPI UIN Walisongo, H.M. Alfandi, dalam sambutannya menyampaikan media sosial ini pada dasarnya bersifat netral.
“Tergantung bagaimana cara kita menyikapinya untuk kepentingan yang lebih produktif, dan saya harap dengan adanya kegiatan ini peserta bisa lebih kreatif dalam bermedia sosial dan mampu menangkap peluang kedepannya. Karena pada dasarnya bekerja tidak hanya di kantoran, namun melalui media sosial juga bisa dilakukan,” H.M. Alfandi.
Perwakilan dari Karangtaruna Gambate, Khanifah, mengatakan kesan positifnya atas kegiatan pelatihan ini.
"Kegiatan ini sangat berkesan, yang awalnya saya tidak tahu apa itu moderasi beragama, kini saya tahu. Selain itu kegiatan ini juga menambah pengetahuan saya tentang bijak dalam bermedia sosial, menambah relasi dan pengetahuan”, ungkapnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.