BERI PAPARAN-Narasumber Hayat, sampaikan materi Workshop Penulisan Buku Ajar dan Launching Hibah Buku Ajar UNUGIRI 2023, Rabu (04/10/23). (foto.ist) |
Bojonegoro. EDUKASIA.ID - Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), mengadakan Workshop Penulisan Buku Ajar dan Launching Hibah Buku Ajar UNUGIRI 2023, Rabu (04/10/23).
Workshop serta launching yang berlangsung di Ruang Smart Class, dilakukan secara offline bagi dosen UNUGIRI serta online bagi peserta dari dosen Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) yang ada di Indonesia.
Hadir Rektor, K. M. Jauharul Ma’arif, Warek III Nurul Huda, Warek IV Ifa Khoiria Ningrum, Narasumber Hayat, Ketua LPPM M. Ivan Ariful Fathoni, beserta tim, jajaran direktorat, dekanat, serta dosen UNUGIRI.
Ketua LPPM M. Ivan Ariful Fathoni menyampaikan bila tujuan diadakan workshop untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Apalagi, dirinya yakin bila pasca kegiatan tersebut, dosen akan berkomitmen membuat buku ajar sebagai pelengkap dalam pembelajaran.
“Setelah hari ini, saya yakin bapak ibu dosen akan membuat buku ajar sebagai pelengkap pembelajaran,” ucapnya.
Ivan, juga menjelaskan bila selama ini para dosen masih dominan menulis artikel di jurnal dan lupa menulis buku yang juga bagian dari Tri Dharma PT. Karenanya melalui workshop tersebut, dirinya meminta untuk memanfaatkan betul kegiatan yang ada agar segera lahir buku ajar.
Menutup sambutan, Ivan, melaporkan bila kegiatan workshop penulisan buku ajar tersebut selain diikuti oleh seluruh dosen UNUGIRI, terdapat pula dosen dari LPTNU yang ada di Indonesia.
“Terima kasih kepada 85 dosen LPTNU yang telah ikut berpartisipasi,” pungkasnya.
Adapun Rektor UNUGIRI, K. M. Jauharul Ma’arif, saat sambutan menyampaikan bila workshop buku ajar tersebut bertujuan agar masing-masing mata kuliah yang diampun oleh dosen memiliki buku ajar sendiri-sendiri. Apalagi, hal itu makin mengefektifkan serta mengefisienkan pembelajaran.
Rektor juga menambah, agar dosen bisa terampil menulis buku ajar, ilmu cara menulisnya harus dimiliki. Mulai dari sistematika tips dan triknya. Hal itu agar buku ajar yang dihasilkan sesuai dengan kebijakan yang berlaku baik secara lokal dan nasional.
Menutup sambutan, Rektor juga menyampaikan terima kasih mewakili pimpinan pada dosen UNUGIRI serta dosen di LPTNU Indonesia atas partisipasi keikutsertaannya. Apalagi manfaat workshop penulisan buku ajar tersebut, selain secara pribadi menjadi ahli juga akan membantu meningkatkan akreditasi kampus.
“Secara pribadi semakin ahli dan pada gilirannya PT akan meningkat nilai akreditasinya,” imbuhnya.
Pemateri workshop, Hayat, selaku Direktur UNISMA Press, menegaskan bila modal awal menulis buku ajar adalah membaca. Ia juga menyinggung kepada dosen yang hadir offline dan online untuk menyelami profesinya. Menurutnya, untuk sekadar mengajar banyak dosen yang bisa. Tetapi, mengembangkan materi pembelajaran itu PR yang belum banyak dikuasai.
Terhadap menulis buku ajar, Hayat, secara berapi-api memberi kiat kepada dosen yang hadir untuk membayangkan saja ketika sedang mengajar. Menurutnya, apa yang disampaikan di kelas sama dengan mengeksplorasi kala menulis buku ajar.
“Menulis buku ajar, mudahnya banyangkan saja ketika mengajar. Mudah, tanamkan di bawah alam bawah sadar dulu,” paparnya.
Secara detail, Hayat, menjelaskan bila modal utama menulis buku ajar adalah sesuai dengan kepakaran dan berbasis pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
“Buku ajar itu sesuai kepakaran panjenengan dengan kerangka berbasis RPS dan isinya berbasis slide,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan secara sistematis kompetensi yang wajib dimiliki penulis buku ajar; pengertian dan anatomi buku ajar; tips dan trik mudah menulis buku ajar; kemudian proses penyusunan buku ajar mulai dari pra, proses dan pasca menulis serta tidak lupa diberikan pula template buku ajar.
Kegiatan workshop secara internal ditutup Launching Hibah Buku Ajar LPPM Tahun 2023 yang ditujukan untuk dosen UNUGIRI. (man)
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.