Delegasi Kemenag untuk implementasi kerjasama Double Degree Magister antara Universitas Islam Negeri (UIN) dengan University Utara Malaysia (UUM). Foto ist.
Jakarta. EDUKASIA.ID - Delegasi Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan langkah untuk implementasi kerjasama Double Degree Magister antara Universitas Islam Negeri (UIN) dengan University Utara Malaysia (UUM).
Melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendis, program tersebut akan diimplementasikan pada lima UIN yaitu UIN Sunan Gunungjati Bandung, UIN Sunan Ampel Sunan Ampel Surabaya, UIN Ar Raniry Aceh, UIN Raden Fatah, Palembang, dan UIN Mataram, NTB.
Ketua delegasi, Thobib Al Asyhar dalam keterangan tertulisnya menyebutkan program akan dilaksanakan tahun 2024.
"Delegasi Kementerian Agama selain menghadiri Convocation University Utara Malaysia (UUM), juga akan mematangkan implementasi kerja sama program Double Degree Magister antara lima UIN dengan UUM yang akan dilaksanakan awal tahun depan, 2024," tegas Thobib Al Asyhar, Minggu (18/11/2023).
Thobib menambahkan bahwa pelaksanaan program Double Degree diikuti 50 awardee dari Besiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP dari lima UIN yang saat ini sedang mengikuti English Preparation Program (EPP) di Jakarta yang diselenggarakan Jakarta Business School (JBS) sebagai representasi Malaysian University English Test (MUET) selama dua bulan.
"Program Double Degree Magister di UUM akan diikuti 50 peserta yang saat ini disiapkan melalui penguatan bahasa di Jakarta selama dua bulan,” sambungnya.
Peserta diberikan kursus bahasa Inggris secara intensif di Jakarta Business School (JBS) agar memiliki persyaratan minimum dari standar Malaysian University English Test (MUET) sebelum masuk kuliah di UUM.
Sementara itu, ketua Program Management Unit (PMU) BIB-LPDP, Ruchman Basori, menambahkan bahwa pihaknya ingin memastikan bahwa program prioritas Ditjen Pendis, yaitu pelaksanaan Double Degree dengan perguruan tinggi di luar negeri dapat dilaksanakan awal tahun depan.
"Program Double Degree magister antara PTKIN dengan UUM merupakan pilot project program Ditjen Pendis. Sebelum dilaksanakan, kami ingin seluruh persiapan benar-benar berjalan dengan baik, seperti persyaratan dokumen intake mahasiswa, pengurusan visa, maupun rencana tempat tinggal mahasiswa", kata Ruchman, yang juga Kasubdit Ketenagaan Direktorat DIKTIS.
Sebelum pelaksanaan program Double Degree perlu dirasakan secara langsung atmosfir akademik di UUM yang nanti akan dijalani oleh awardee. Ruchman mengatakan, pihaknya juga akan mengkomunikasikan terkait mekanisme teknis pembayaran tuition fee dari LPDP ke UUM.
"Ada aspek penting yang perlu kami lihat terkait iklim akademik secara langsung kuliah di UUM untuk disampaikan kepada peserta. Selain itu juga ingin memastikan bagaimana mekanisme pembayaran tuition fee selama satu tahun kuliah S2 di UUM" tandasnya.
Sementara itu, Abdullah Faqih, Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat DIKTIS, menambahkan bahwa kehadirannya ke UUM untuk membuka perluasan kerja sama akademik lain, seperti program MOSMA (Mora Overseas Student Mobility Award), join research, visiting professor, student exchange, dan lain-lain.
Hadir sebagai delegasi Kementerian Agama, Thobib Al-Asyhar, selaku Kasubdit Kelembagaan dan Kerja sama, Ruchman Basori, Ketua PMU BIB-LPDP, Abdullah Faqih, Sekretaris PMU BIB-LPDP, Riska Puspitasari, Kasubtim Kerja sama, dan Siti Mulazamah, Staf Subtim Kerja sama, Subdit Kelembagaan dan Kerja sama.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.