Ilustrasi blended learning. Foto Pixabay
EDUKASIA.ID - Pendidikan adalah proses yang terus berkembang dan berubah seiring dengan perkembangan zaman. Abad ke-21 adalah era yang penuh dengan teknologi canggih dan perubahan yang cepat.
Perubahan ini mengakibatkan perubahan paradigma pembelajaran, yang ditandai dengan perubahan kurikulum, media, dan teknologi. Hal ini merupakan implikasi dari perkembangan masyarakat dari masa ke masa.
Dilansir dari artikel jurnal basicedu, salah satu inovasi yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran abad ke-21 adalah model pembelajaran blended learning (Model Blended Learning), yang selanjutnya disingkat dengan MBL.
Model pembelajaran MBL menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online.
Pembelajaran tatap muka memiliki keunggulan dalam hal interaksi dan komunikasi, sedangkan pembelajaran online memiliki keunggulan dalam hal aksesibilitas dan fleksibilitas. Model pembelajaran MBL menggabungkan keunggulan dari kedua model pembelajaran tersebut, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan beragam bagi siswa.
Ada beberapa pembelajaran abad ke -21 untuk membawa pendidikan ke tingkat berikutnya melalui MBL, diantaranya blended learning dengan pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan pendidikan.
Ada juga blended learning dengan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran, seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme. Ini digunakan untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran.
Pembelajaran lainnya adalah blended learning dengan kombinasi banyak format teknologi pembelajaran, seperti video tape, CD-ROM, web-based training, film) dengan pembelajaran tatap muka.
Dan yang terahir, blended learning dengan penggabungan teknologi pembelajaran dan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan pekerjaan.
Saat ini perkembangan digital sudah demikian maju, guru bukan satu-satunya sumber informasi untuk belajar. Oleh karena itu guru harus bisa menjadi fasilitator dan motivator bagi muridnya untuk mencari dan memanfaatkan sumber belajar melalui kemajuan digital.
Hal ini sekaligus sebagai inspirator untuk murid-muridnya agar lebih giat belajar dan menemukan sumber informasi melalui teknologi yang berkembang.
Dilansir dari artikel jurnal basicedu, salah satu inovasi yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran abad ke-21 adalah model pembelajaran blended learning (Model Blended Learning), yang selanjutnya disingkat dengan MBL.
Model pembelajaran MBL menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online.
Pembelajaran tatap muka memiliki keunggulan dalam hal interaksi dan komunikasi, sedangkan pembelajaran online memiliki keunggulan dalam hal aksesibilitas dan fleksibilitas. Model pembelajaran MBL menggabungkan keunggulan dari kedua model pembelajaran tersebut, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan beragam bagi siswa.
Ada beberapa pembelajaran abad ke -21 untuk membawa pendidikan ke tingkat berikutnya melalui MBL, diantaranya blended learning dengan pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan pendidikan.
Ada juga blended learning dengan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran, seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme. Ini digunakan untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran.
Pembelajaran lainnya adalah blended learning dengan kombinasi banyak format teknologi pembelajaran, seperti video tape, CD-ROM, web-based training, film) dengan pembelajaran tatap muka.
Dan yang terahir, blended learning dengan penggabungan teknologi pembelajaran dan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan pekerjaan.
Saat ini perkembangan digital sudah demikian maju, guru bukan satu-satunya sumber informasi untuk belajar. Oleh karena itu guru harus bisa menjadi fasilitator dan motivator bagi muridnya untuk mencari dan memanfaatkan sumber belajar melalui kemajuan digital.
Hal ini sekaligus sebagai inspirator untuk murid-muridnya agar lebih giat belajar dan menemukan sumber informasi melalui teknologi yang berkembang.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.