Esai oleh Nur Habibah, mahasiswa UINSAIZU Purwokerto*
Ibu adalah sosok wanita yang dibentuk untuk Tangguh dalam segala hal. Yang sudah didoktrin sebagai wanita yang mulia, bahkan disebutkan dalam suatu dalil bahwa derajat mulia ibu tiga tingkat diatas ayah.
Bagaimana tidak? Seorang wanita yang sudah dibebani oleh kita sejak kita masih didalam kandungan bahkan sampai saat ini .tugas beliau yang dalam bentuk tersebut tidak ada yang bisa menggantikan bahkan dibalas budi pun tidak akan pernah cukup.
Tentang ibu yang mulia jangan lupa sebagai ibu harus bisa membuat seorang anak juga mulia. Maka dari itu, khususnya kepada perempuan, sebagai calon ibu berdayalah kalian, mengajilah kalian, jadilah ibu yang bisa menjadikan anak yang cerdas, berpendidikan, khususnya berakhlak mulia.
Ada satu maqolah "فكيف نظن با لأبناء خيرا أذا نشاوا بحضن الجا هلات" yang artinya "Bagaimana kita mau mengharap anak-anak kita terdidik dengan baik, jika dia diasuh oleh ibu yang tidak berpendidikan" maka jadilah terdidik sebelum kalian mendidik.
Lalu, langkah atau tindakan apa yang harus dilakukan oleh para calon ibu, supaya bisa mencapai mempunyai kriteria anak yang diharapkan?
Tugas para calon ibu adalah belajar, fokus menaikan high value, mengaji. Nirakati anak juga perlu mulai dari sekarang, itu adalah bentuk ikhtiar melalui bathin.
Untuk para perempuan rubahlah mindsetmu dari sekarang, sekolah setinggi-tingginya. Walaupun nanti hanya menjadi ibu rumah tangga. Itu tidak merugikanmu, sama sekali. Karena ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya, maka jadilah madrasah terbaik untuk anakmu kelak.
*Redaksi menerima tulisan esai, berita maupun konten lainnya, kirimkan melalui teks Whatsapp: 085640418181
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.