Harmoni Futuristik: Eksplorasi Seni dan Keajaiban Artificial Intelligence

0




Seni dan artificial intelligence sebagai seni kolaborasi pelaku seni dan teknologi. 
Foto: Pixabay

Penulis: Ari Irfan Fahruddin, Alumni Prodi S2 Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang

EDUKASIA.ID - Berbicara tentang seni adalah membicarakan dimensi abstrak yang tak terbatas. karena seni tidak hanya sekedar representasi visual. Tetapi juga merupakan mencerminkan jiwa, rasa dan juga perasaan.


Eksplorasi seni menjadi panduan yang krusial dalam proses penemuan ide dan proses pengembangan konsep ide kreatif dalam dunia seni.


Proses tersebut tidak terbatas pada satu disiplin saja. Akan tetapi, dapat diterapkan dalam berbagai disiplin seni. Seperti, seni rupa, seni musik, seni tari dan juga seni peran.


Dengan demikian, keberagaman dalam ekspresi seni dapat ditemukan secara mendalam melalui ide-ide kreatif yang diterapkan dalam setiap disiplin ilmu seni yang dijelajahi.


Seni menjadi sebuah alat kreativitas 


Kreativitas merupakan kemampuan manusia yang pada dasarnya sudah dimiliki oleh semua orang yang berbeda wujudnya. Bisa jadi berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran, bukan sebagai rangkuman.


Tidak hanya sebagai manifestasi visual atau sekedar representasi estetika. Seni menjadi alat kreativitas yang sangat kuat. Dalam penciptaan suatu karya seni, terdapat kemampuan untuk eksplorasi, menciptakan ide, ekspresi emosi, dan juga penyampaian gagasan ekspresif setiap orang.


Dalam institusi pendidikan, tanpa disadari seni juga diajarkan sejak dalam kelas TK atau sederajat. Dimana setiap murid dalam satu waktu diajarkan atau diarahkan untuk mengekspresikan apa yang dirasakannya melalui visual dalam bentuk sebuah gambar di buku gambar miliknya. Hal tersebut juga salah satu sebagai acuan untuk melatih motorik siswa.


Proses pembentukan ide kreatif melibatkan pemahaman mendalam melalui pemikiran kritis, ekspresi dan gagasan. Meskipun demikian, setiap individu mempunyai pendekatan unik dalam setiap proses kreatifnya. Karena kreativitas merupakan bentuk kebebasan berpikir setiap individu.


Artificial Intelligence dan seni


Kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam perkembangan seni adalah sebuah gerakan revolusioner yang masuk dalam paradigma kehidupan manusia.


Dalam satu sisi, artificial intelligence dapat menambah kreativitas manusia, namun dilain sisi, hal tersebut dapat memberikan dampak buruk karena ketergantungan manusia pada kecerdasan buatan.


Dampak positif artificial intelligence dalam seni


Pada prosesnya, artificial intelligence dapat menjadi alternatif sumber berpikir kreatif, mengetahui preferensi pasar, wawasan audience dan menjadi fasilitas untuk memunculkan ide. Sehingga, dapat memberikan kontribusi bagi pelaku seni untuk mendapatkan pemikiran guna hasil yang unik dan inovatif.


Keberadaan fitur yang disediakan oleh artificial intelligence juga sederhana. Dan ditambah dengan beberapa fitur yang tersedia bersifat gratis tentunya bisa menjadi alternatif dalam penciptaan suatu proses berkarya. 


Hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku seni untuk membuat suatu karya eksperimental yang lebih beragam. Dengan membuat karya yang sebelumnya tidak terpikirkan. Dan dapat mendorong hal tersebut sebagai kolaborasi antara teknologi dan seniman.  


Dengan kata lain, artificial intelligence dapat dimanfaatkan dalam bidang seni yang luas, seperti dalam karya seni digital, virtual, generatif dan interaktif.


Dampak Negatif artificial intelligence dalam seni


Ketergantungan pada artificial intelligence ini sangat berpengaruh bagi kelangsungan proses kreatif pelaku seni. Karena hal tersebut akan mengurangi keahlian dan keterampilan seseorang.


Disamping itu, nilai artistik dan keaslian hasil karya seni yang dihasilkan oleh artificial intelligence akan berbeda jika disandingkan dengan karya asli. Hal tersebut disebabkan oleh karya yang dihasilkan merupakan hasil algoritma yang dapat digunakan oleh banyak orang.


Secara etika, karya hasil artificial intelligence juga masih menjadi pertanyaan. Disebabkan oleh hak cipta, kepemilikan, etika dan regulasi yang berlaku untuk menjaga kepentingan semua pihak.


Jadi, penggunaan artificial intelligence dalam dunia seni sah-sah saja. Namun, konsumsinya harus proporsional, serta memperhatikan etika dalam menghargai kepentingan dari pihak-pihak lain, hak cipta dan kreativitas.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top