Intermittent Fasting disebut bukan hanya tren diet sementara, tetapi sebuah pendekatan holistik terhadap kesehatan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang. . Foto: Pixabay |
Penulis: Fahita Safiraturahman (Volunteer Journalist) Mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Mayarakat, IPB University.
EDUKASIA.ID - Intermittent Fasting (IF) atau puasa secara intermiten adalah fenomena dalam dunia kesehatan dan kebugaran yang semakin mendapatkan perhatian dan pengakuan.
Lebih dari sekadar metode pengelolaan berat badan, IF menjadi pusat perhatian karena potensinya untuk meningkatkan kesehatan metabolik, mengurangi risiko penyakit kronis, dan bahkan memberikan manfaat kognitif.
Oleh karena itu, EDUKASIA.ID akan membahas mengenai apa itu Intermiten Fasting, metode yang umum digunakan, dan manfaat kesehatan dari intermitten fasting itu sendiri.
1. Apa itu Intermitten Fasting?
Intermittent Fasting adalah pendekatan makan yang melibatkan siklus antara periode makan dan puasa. Terdapat beberapa metode IF yang telah muncul, masing-masing dengan karakteristik dan manfaatnya sendiri.
Beberapa di antaranya adalah metode 16/8, 5:2, dan Eat-Stop-Eat, yang melibatkan perubahan durasi dan frekuensi waktu makan dan puasa.
2. Jenis-Jenis Metode Intermiten Fasting
Metode 16/8
Ini melibatkan pembatasan waktu makan dalam jendela 8 jam dan puasa selama 16 jam setiap harinya, dengan contoh penerapan pukul 12 siang hingga 8 malam.
Metode 5:2
IF dengan pola ini memungkinkan konsumsi kalori normal selama lima hari dalam seminggu dan melibatkan dua hari non-berturut-turut dengan puasa ekstrim atau konsumsi kalori sangat rendah.
Eat-Stop-Eat
Pada metode ini, individu berpuasa selama 24 jam satu atau dua kali seminggu tanpa konsumsi kalori selama periode tersebut.
3. Manfaat Menerapkan Intermiten Fasting
Pengelolaan Berat Badan
IF tidak hanya fokus pada aspek jumlah kalori, tetapi juga mempengaruhi hormon seperti insulin, yang dapat membantu mengendalikan berat badan.
Kesehatan Metabolik
IF telah terbukti meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi resistensi insulin, dan menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Efek Anti-Penuaan
Proses autophagy yang diinduksi oleh IF membantu membersihkan sel-sel dari materi sel yang rusak, dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan.
Menjaga Kesehatan Otak
IF telah dikaitkan dengan peningkatan faktor neurotropik otak dan perbaikan fungsi kognitif, memberikan perlindungan potensial terhadap penyakit neurodegeneratif.
4. Panduan Aman untuk Melakukan Intermiten Fasting
Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai IF, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan khusus.
Pendekatan Berkelanjutan
Dalam memulai IF, perlahan memperkecil jendela makan atau memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup individu.
Pemilihan Makanan yang Sehat
Meskipun IF tidak membatasi jenis makanan, memilih makanan sehat dan seimbang tetap penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Intermittent Fasting bukan hanya tren diet sementara, tetapi sebuah pendekatan holistik terhadap kesehatan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang.
Dengan memahami beragam metode dan manfaatnya, individu dapat mengadopsi IF dengan bijaksana, memperoleh manfaat kesehatan yang signifikan, dan memulai perjalanan menuju kehidupan yang lebih seimbang.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.