Seseorang sedang beribadah. Foto Freepik. |
Penulis: Ma'rifah Nugraha (Relawan Jurnalis, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Walisongo)
Semarang. EDUKASIA.ID - Setiap manusia dilahirkan dengan memiliki fitrah mengenai keyakinan adanya zat yang Maha Kuasa.
Keyakinan ini dalam istilah agama disebut dengan iman.
Dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA kelas X yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dijelaskan bahwa manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah Swt.
Apalagi ketika masih berada di alam ruh. Hal tersebut dituangkan dalam QS. al-A'raf/7 : 172 yang artinya sebagai berikut:
Artinya: Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah Swt mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman) “bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami membungkus” (Kami melakukan hal seperti itu) agar di hari berhenti tidak mengatakan, “sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini” .
Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar amana - yu'minu - imanan , yang berarti beriman atau percaya. Definisi iman menurut bahasa Indonesia berarti kepercayaan, keyakinan, ketetapan atau keteguhan hati.
Adapun pilar keimanan yang terdiri dari enam perkara yang dikenal dengan rukun iman yang wajib dimiliki oleh setiap muslim.
Enam pilar iman itu antara lain adalah:
1) Iman kepada Allah Swt.
2) Meyakini keberadaan rasul-rasul utusan Allah Swt.
3) Mengimani keberadaan malaikat-malaikat Allah Swt.
4) Meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran suci dalam kitab-kitab-Nya.
5) Meyakini akan datangnya hari akhir dan
6) Mempercayai qada dan qadar Allah Swt.
Pokok iman pilar ini sebagaimana disebutkan dalam QS. an-Nisa/4: 136 yang artinya sebagai berikut:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.
Perlu digarisbawahi bahwa beriman tanpa percaya salah satu dari enam rukun iman tersebut maka gugurlah keimanannya, sehingga percaya dan mengimani keenamnya bersifat wajib dan tidak bisa ditawar sedikit pun.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.