100 Remah Hikmah (23): Say No to "Dark"

0
Ilustrasi: Foto pixabay

Penulis: Salahuddin Ibnu Sjahad*

EDUKASIA.ID - Say no to "dark" Kegelapan itu identik dengan kejahatan ataupun kezaliman. Maka, katakan tidak untuk "bergelap-gelapan".

Contoh: Taman di suatu kota yang sebagian pojokannya tanpa penerangan saat malam hari ternyata malah ramai "kemresek" yang tentunya bukan berasal dari meong berkaki empat... 

Suatu malam di tepian kolong jembatan suramadu, teman saya yang sudah agak lama menemani ngobrol dan ngopi sambil menikmati keindahan selat Madura di tengah malam, tak kuat menahan hajat akhirnya berburu tempat sepi dan gelap karena di sekitar situ tak ada toilet umum. 

Tak lama dia kembali sambil mengumpat ala suroboyoan. Perkaranya, di area yang akan dia "barokahi" air seni perjaka ternyata sudah keduluan dipakai lelaki lain yang sedang khusyuk membubarkan keperjakaannya bersama "pasangan gelap". 

Nasib.. Banyak pejabat merangkap jadi tukang laundry karena ternyata sangat berbakat melakukan "pencucian" uang. 

Tentunya selain bakat lama mereka sebagai ahli listrik, karena terbiasa "menggelapkan" bantuan dana atau proyek. 

Saya kadang geli, sekaligus muak, kalau baca berita tentang artis atau tokoh ternama, khususnya di luar negeri yang, misalnya memposting foto kehamilan pacarnya, tunangan, atau pasangan gak jelasnya, dan kemudian disambut dengan ribuan "like" dari fans, yang mengalahkan "like"nya status yang diposting Mario Teguh, Gus Mus, atau tokoh-tokoh baik lainnya. 

Itu berarti sedemikian banyak orang yang me-like tsb setuju dengan kemaksiatan yang dibangga-banggakan di depan umum. 

Qul: Laa yastawil khabiitsu wath thayyibu, Walau a'jabaka katsrotul khabiits.. (Juz 7) 

Semoga Allah membantu kita agar bisa terus memperjuangkan hal sederhana ini: Kemaksiatan tak sama dengan kebaikan! 

Kalau tadi saya lantang berkata: Say no to dark! Maka kini saya tambahi: Say yes to drugs! Bukannya saya mau jadi pengedar narkoba. 

Lha kalau saya pasang banner besar-besaran bertuliskan: “Katakan tidak untuk obat-obatan!” yang mau tanggung jawab kalau saya didemo apoteker se-indonesia, siapa? 

Gara-gara tidak ada yang mau beli obat di apotek lagi akibat slogan tadi..


**** * ****

*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top