Ilustrasi: Foto pixabay
EDUKASIA.ID - Sahabat saya kecewa berat.
Info Lowongan untuk kerja di perusahaan bonafide nasional yang dipasang di website resmi sebuah kampus ternama ternyata abal-abal.
Itu baru dia ketahui setelah menghubungi kantor pusat untuk konfirmasi kebenaran "panitia" yang menjelang tes seleksi meminta transferan uang yang nominalnya terbilang "wah" untuk anak orang biasa sepertinya.
Sepertiku juga. Kalau saja HP saya bisa di-set untuk menolak pesanpesan promosi yang tak perlu dan "ya' nah" (alias ora genah. Bahasanya Habib Umar Mutohar Semarang), maka pasti akansaya lakukan.
Seolah para provider sinyal & pulsa (serta mungkin staf konter yang telah bersekongkol membagi daftar nomor-nomor HP pelanggan) lupa bahwa di pembukaan UUD ‘45 ada kalimat tegas bahwa penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan.
Termasuk penjajahan iklan ke ranah privat pengguna jaringan selular. Orang akan melakukan cara apapun untuk bisa bertahan hidup.
Maka di sinilah perlunya anak kecil dikenalkan dengan figur idola paling ideal sepanjang masa: Rasulullah Muhammad.
Agar ketika besar bisa meniru putri Nabi, Fatimah yang selalu berdoa: "Ya Allah..letakkanlah dunia ini di tanganku..jangan di hatiku.."
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang mendholimi ataupun didholimi siapapun.
**** * ****
*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.