Ilustrasi: Foto pixabay
EDUKASIA.ID - Teman saya yang masih semangat-semangatnya belajar di bangku MTs, suatu malam bertanya iseng: "sampean suka menggambar apa?"
Temannya yang baru bergabung langsung menimpali: "kalau aku suka gambar yang paling mudah: gunung & matahari!" Saya tersenyum mendengarnya.
Hampir semua teman lelaki waktu kecil ketika disuruh melukis, gambar pertama yang muncul adalah dua gunung berjajar dan matahari tersembul di tengah-tengahnya.
Sebagian diri Anda bisa saja mengajak berpikir negatif atau jorok tentang hal itu. "Tapi kok teman saya yang putri malah gambar boneka Chucky..." Saya tersenyum lagi.
Perasaan saya selama ini ada benarnya. Dan itu saya ajukan sebagai jawaban untuk mereka yang penasaran tadi.
"Anak lelaki akan cenderung menyukai tantangan dalam hidupnya yang diibaratkan gunung yang harus didaki. Tapi, di balik itu dia juga mendambakan kehangatan, kebahagiaan, seperti halnya mentari tanpa awan yang terbit dari balik gunung tadi."
"Anak putri cenderung menggambar rumah atau segala pernik aksesoris di dalamnya atau di sekitarnya. Bisa boneka, bunga atau kebun pekarangan.
Itu karena mereka merasa damai dengan kenyamanan dan perlindungan..dan, dari rumahlah cinta pertama berawal.
Dari ibu." Nah, kalau yang digambar adalah boneka chucky, bisa jadi sang cewek punya pengalaman buruk dalam keluarganya atau cenderung pada hobi-hobi yang sadis.
Yang ini tidak saya sampaikan kepada dua teman saya tadi. Dan kalau ada yang tak sama dengan generalisasi saya di atas, anggaplah itu pengecualian.
Allah selalu membuat pengecualian dalam tiap varian ciptaan-Nya.
**** * ****
*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.