Ilustrasi: Foto pixabay
Penulis: Salahuddin Ibnu Sjahad*
EDUKASIA.ID - Manusia yang paling dicintai sekaligus dibenci oleh Allah adalah para sopir. Dicintai karena sopir terbiasa membaca tanda-tanda tanpa harus banyak bicara. Dibenci karena dengan kesibukan dan kejenuhan di jalanan membuat mereka jarang eling gusti pengeran.
Ibarat yang sama: manusia pada umumnya. Dunia ini dibuat agar manusia sering-sering ingat sang pencipta karena sifat dasar kita memang pelupa.
Alam semesta ini full dengan tanda-tanda kekuasaan Allah. Penciptaan makhluk yang berpasangan, ragam tanaman yang tumbuh dari tanah dengan berkah satu jenis air hujan, roh dan kematian yang penuh misteri, cinta yang tak mudah untuk digambarkan, dsb.
Percuma saja jika kita beragama tapi tak pandai membaca tanda-tanda. Dengan tafakkur dan tadabbur, manusia manapun akan selalu sadar dengan berbagai kekurangannya dan menyadari kekuatan absolut yang "bersembunyi" di balik alam ini.
Sopir yang baik dan pandai baca tanda-tanda tak hanya akan menyelamatkan dirinya, tapi juga para penumpang dan tentunya pengguna jalan yang lain.Membaca fenomena,
**** * ****
*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.