100 Remah Hikmah (62): Diajari untuk "berlatih" Belajar

0

 Ilustrasi: Foto pixabay

Penulis: Salahuddin Ibnu Sjahad*

EDUKASIA.ID - "Pelatihan Wirausaha kok diadakan para PNS yang tak tahu menahu sulitnya berwirausaha kayak gimana.." 

Itu yang ada di benak saya kala mengikuti pelatihan dan motivasi wirausaha yang diadakan di Pondok Alhamdulillah, Kemadu Sulang Rembang beberapa waktu lalu. 

Seperti biasanya acara yang dihelat orang-orang dinas, saya sudah sangat siap mengantuk di awal-awal karena pasti akan ada macam-macam sambutan yang berjam-jam lamanya. 

Entah itu disampaikan pejabat kota, propinsi atau kalau perlu mengundang pusat. Dan kebiasaan paling menjengkelkan adalah jika ada pejabat penting yang tidak hadir karena "kesibukan mendadak" dan mewakilkan anak buahnya untuk membacakan sambutan tertulis yang sangat panjang dan itupun bukan dia yang menulis atau mengarang kata-katanya. 

Kita diharap percaya dan takjub dengan rangkaian kata tadi sehingga kadar kepintaran sang pejabat telah teruji walaupun bisa jadi ijasahnya dibuat instan. Yang pasti, kegiatan macam apapun yang di-handle atau dilakukan orang yang tidak ahlinya, hanya akan bagus dalam kemasan, tanpa ada kelanjutan sesuai harapan. 

Kepedulian itu sangat korelatif dengan yang namanya cinta. Dan kebanyakan cinta memang tak bisa dipaksakan. Karena cinta datang bersama keikhlasan.

Saya malah teringat logo Kementrian Agama yang tulisan "IKHLAS BERAMAL" di bawahnya tak pernah berubah sejak orde baru dulu. 

Setahu saya, ikhlas yang paling ikhlas itu tak perlu diucapkan. Apalagi dituliskan. Saya tak mau berharap banyak kepada para abdi negara untuk bisa ikhlas dalam mengadakan pelatihan yang saya ikuti tempo hari. 

Saya takut kena PHK (pemberi harapan kosong). Melebihi takut bertemu PHP (pemberi harapan palsu)...


**** * ****

*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top