Ilustrasi: Foto pixabay
Penulis: Salahuddin Ibnu Sjahad*
EDUKASIA.ID - Atau bisa dibalik begini: Kekayaan tak bisa menjamin kebahagiaan.
Ini adalah postulat yang pemikir awal macam Aristoteles pun tak akan membantahnya. Baru-baru saja uang kertas tercipta beberapa abad lalu dan sekarang bisa kita lihat ambang kepunahannya.
Emas yang kata orang nilainya tak pernah turun, nyatanya bisa dipaksa anjlok harganya beberapa kali. Berton-ton apel impor dari amerika yang sudah terlanjur masuk pasar Indonesia tak berharga apa-apa hanya karena bakteri ciptaan sang Maha Kuasa.
Hunian apartemen mewah, villa atau bahkan pulau pribadi tak akan bisa dibawa dan dibuat menyogok malaikat munkar nakir.
Kebahagiaan hanya bisa dipastikan bagi orang yang melanggengkan dua sifat ini: syukur dan sabar.
Syukur atas apa yang telah kita terima. Sabar atas apa yang belum kita dapat. (sehingga terus termotivasi untuk tetap berjuang)
Semoga saya bisa.
Juga anda.
*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.