Ilustrasi: Foto pixabay
Penulis: Salahuddin Ibnu Sjahad*
EDUKASIA.ID - Ilmu itu gak salah apa-apa. Tapi kok banyak sekali orang yang menuntutnya.
Ilmu itu gak pernah hilang atau bahkan dicuri orang. Tapi kok ya selalu dicari kemana-mana sampai penjuru dunia.Ilmu itu gak pernah masuk sumur ataupun jurang. Tapi kok ditimba atau digali terus sampai dapat.
Saya terpaksa mengajak anda berfilsafat tentang hakikat keilmuan karena satu hal yang meresahkan: Banyak orang yang niat mencari/menuntut/menimba ilmu tapi pada akhirnya gak dapat.
Atau kalau dapat pun tak sesuai dengan yang diimpikan sejak awal. Ilmu telah menjadi Buronan abadi semenjak Adam diciptakan, dan pasti akan tetap berlanjut sampai ilmu bosan sendiri karena terus dicari.
Yang perlu diingat: Pemburu ilmu bukanlah yang paling banyak membawa bekal. Melainkan yang paling bisa memanfaatkan modal.
Jangan sampai kita lena dan melupakan buronan nomor satu sedunia hanya karena terpana akan buronan-buronan lain yang tak lebih berguna.
Man aroodaddunya: fa'alaihi bil 'ilm
Wa Man aroodal akhiroh: fa'alaihi bil 'ilm
Wa Man arooda humaa: fa'alaihi bil 'ilm
Saya yakin sayyidina Ali selaku gerbangnya ilmu tak akan berdusta dengan dawuhnya di atas.
**** * ****
*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."
*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.