Halal bi Halal FUHUM 1445 H. (foto: ist)
Semarang. EDUKASIA.ID Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) UIN Walisongo menggelar acara Halal bi Halal bersama civitas akademika FUHUM. Rabu (19/04) di Aula Syekh Abdul Qodir Jaelani Gedung Q, dengan pembukaan oleh Wakil Rektor 3, Dr. H. Ahmad Hasan Asy’ari Ulamai, M.Ag.
Dalam halal bi halal kali ini, tidak hanya mengangkat halal bi halal sebatas tradisi, namun juga menyiratkan semangat persaudaraan yang mengakar kuat di kalangan civitas akademika FUHUM UIN Walisongo. Suasana hangat dan penuh keceriaan memenuhi ruangan tersebut, riuh tawa dan kelakar semakin ramai saat Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA. Mengawali tausiyah di acara Halal Bihalal.Dekan FUHUM, Dr Muhammad Sya’roni, M.Ag dalam sambutannya beliau juga tidak lupa memohon maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan halal bihalal, dan berharap agar langkah-langkah kedepannya dapat selalu memberikan kemudahan dan keselamatan bagi seluruh civitas akademika FUHUM UIN Walisongo.
“Kami mohon doa para sesepuh dan para guru besar, agar nantinya selama memimpin FUHUM UIN Walisongo ke depan diberi kemudahan dan kelancaran,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa PMB UIN Walisongo ini FUHUM menerima 640 mahasiswa, pada jalur SPAN-PTKIN ini sudah menerima 160 mahasiswa. Dia berharap tahun 2024 ini kuotanya bisa terpenuhi semuanya.
Turut hadir para Pejabat Rektorat Wakil Rektor 1 Prof Dr Mukhsin Jamil MAg, Wakil Rektor 3, Dr. H. Ahmad Hasan Asy’ari Ulamai, M.Ag., Prof Dr Hasyim Muhammad. Para pensiunan dosen maupun pegawai FUHUM, Bapak Soedarto, Prof Dr Zuhad, Prof Dr Sri Suhandjati, serta para sesepuh FUHUM yang lain.
Prof Djamil mengatakan bahwa di era teknologi IT yang serba canggih ini, semua bisa dilakukan dari rumah tanpa harus bertatap muka, termasuk juga dengan halal bi halal.
“Seseorang bisa mengucapkan halal bi halal melalui Whatsapp yang desain konsep dan tulisannya yang dibikin oleh anaknya. Namun, hal ini kurang afdhol jika tidak bertatap muka langsung seperti ini. Bermusyafahah/bersalaman rasanya lebih mantap dirasakan", ujar guru besar Ilmu Filsafat Tersebut.
Ia menambahkan bahwa, kita tidak perlu kaget dengan kecanggihan teknologi di era AI 5.0 ini. Generasi gen Z memang menuntut kita agar orak gumunan.
Ia berpesan semoga kita semua mendapat gelar faizin yaitu kemenangan, sebagaimana kemenangan Rasulullah saat perang Badar. Maksudnya menang setelah digembleng selama sebulan di kawah candradimuka ramadhan. Yang terpenting juga, mari kita sama-sama menyatukan suasana batin kita agar selalu fitri (suci).
Kegiatan diakhiri dengan musafahah seluruh civitas akademika FUHUM di ruangan tersebut dan diakhiri dengan doa dan ramah tamah.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.