Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Walisongo Semarang di Wonosobo. Sabtu (08/06/2024). Foto: ist
Wonosobo. EDUKASIA.ID - Dalam upayanya untuk lebih dekat dengan masyarakat, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Walisongo Semarang menggelar pengabdian masyarakat di Desa Mlandi, Wonosobo. Sabtu (08/06/2024).
Program pengabdian tersebut, mengambil tema dengan tajuk “Communication in Action: Jelajah Tanah Wonosobo” yang berlangsung selama tiga hari. Jumat hingga Minggu (7 s/d 9 Juni 2024). Yang terdiri dari 20 mahasiswa dan KPI UIN Walisongo Semarang dan juga 20 volunteer.
Salah satu objek dalam pengabdian tersebut, yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Mlandi. Adapun target pengabdian adalah siswa/i kelas satu hingga enam.
Dalam agenda tersebut, terdapat beberapa materi yang disampaikan mencakup moderasi beragama, mitigasi bencana, pendidikan hidup bersih dan sehat serta bullying.
Kepala Sekolah SDN 02 Mlandi, Haris dalam sambutannya mengatakan, melalui pengabdian ini diharapkan para siswa/i memperoleh ilmu yang baru sekaligus bermanfaat dalam kehidupan.
“Kami berterima kasih kepada tim pengabdian, karena menyempatkan waktu mengajar para siswa di SDN 02 Mlandi, semoga para volunteer bisa memberikan edukasi pada mereka,” ucapnya.
Salah satu objek dalam pengabdian tersebut, yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Mlandi. Adapun target pengabdian adalah siswa/i kelas satu hingga enam.
Dalam agenda tersebut, terdapat beberapa materi yang disampaikan mencakup moderasi beragama, mitigasi bencana, pendidikan hidup bersih dan sehat serta bullying.
Kepala Sekolah SDN 02 Mlandi, Haris dalam sambutannya mengatakan, melalui pengabdian ini diharapkan para siswa/i memperoleh ilmu yang baru sekaligus bermanfaat dalam kehidupan.
“Kami berterima kasih kepada tim pengabdian, karena menyempatkan waktu mengajar para siswa di SDN 02 Mlandi, semoga para volunteer bisa memberikan edukasi pada mereka,” ucapnya.
Ketua Pelaksana kegiatan, Dimas Chairullah menyampaikan pentingnya edukasi bullying sejak dini kepada para siswa. Mengingat bullying sanggup memberikan dampak negatif psikologis terhadap korban.
“Saya sangat prihatin atas kasus bullying di kehidupan nyata. Meskipun pengabdian kami singkat, namun untuk materi, kami rasa sudah cukup untuk mengenalkan dan mengedukasi mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dimas berharap agar semangat mengabdi senantiasa hadir dalam jiwa mahasiswa seluruh Indonesia
“Saya harap spirit pengabdian ini terus muncul dalam diri kita sebagai mahasiswa. Mengamalkan ilmu yang sudah didapat selama berkuliah,” imbuhnya.
Salah satu volunteer pengabdian, Hasna menyampaikan tantangan saat mengenalkan materi moderasi beragama. Kendala yang dialaminya meliputi terbatasnya waktu, tingkat pemahaman hingga kepercayaan siswa mengemukakan pendapat di depan publik
“Saya mengajarkan materi moderasi beragama, tantangannya adalah bagaimana menyampaikan materi agar anak-anak paham. Selain itu terbatasnya waktu ketika menyampaikan materi, mereka masih malu untuk menyampaikan pendapat.” sambungnya.
Selain penyampaian materi edukasi, tim pengabdian juga mengadakan Bazar Nusantara yang dilaksanakan di Gedung Madrasah Diniyah, Desa Mlandi, Kabupaten Wonosobo
“Saya sangat prihatin atas kasus bullying di kehidupan nyata. Meskipun pengabdian kami singkat, namun untuk materi, kami rasa sudah cukup untuk mengenalkan dan mengedukasi mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dimas berharap agar semangat mengabdi senantiasa hadir dalam jiwa mahasiswa seluruh Indonesia
“Saya harap spirit pengabdian ini terus muncul dalam diri kita sebagai mahasiswa. Mengamalkan ilmu yang sudah didapat selama berkuliah,” imbuhnya.
Salah satu volunteer pengabdian, Hasna menyampaikan tantangan saat mengenalkan materi moderasi beragama. Kendala yang dialaminya meliputi terbatasnya waktu, tingkat pemahaman hingga kepercayaan siswa mengemukakan pendapat di depan publik
“Saya mengajarkan materi moderasi beragama, tantangannya adalah bagaimana menyampaikan materi agar anak-anak paham. Selain itu terbatasnya waktu ketika menyampaikan materi, mereka masih malu untuk menyampaikan pendapat.” sambungnya.
Selain penyampaian materi edukasi, tim pengabdian juga mengadakan Bazar Nusantara yang dilaksanakan di Gedung Madrasah Diniyah, Desa Mlandi, Kabupaten Wonosobo
Dalam Bazar Nusantara, masyarakat dapat mengicipi jajanan khas daerah, misalnya kue mochi, enting-enting gephuk, kripik tahu aci, jenang kudus.
Warga pun berkesempatan memilih baju bekas layak pakai yang dapat dibawa pulang tanpa dipungut biaya.
Warga pun berkesempatan memilih baju bekas layak pakai yang dapat dibawa pulang tanpa dipungut biaya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.