Dimas Chairullah, sosok mahasiswa berprestasi dan juga konten kreator. Foto: ist
Semarang. EDUKASIA.ID - Dimas Chairullah, mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang yang memiliki banyak prestasi. Dimas, sapaan akrabnya sudah pernah menjadi Public Speaker di 300 Event baik Nasional maupun International. Berkat keaktifannya dalam berbagai bidang, ia juga mendapatkan 7 Gelar Duta Nasional, yang salah satunya ialah Duta Inspirasi Indonesia.
Saat ini, selain aktif sebagai mahasiswa, Dimas juga aktif sebagai konten kreator dengan nama akun @positif_dimas23 yang sudah diikuti sebanyak 245 ribu pengikut diplatform sosial media instagram dan tiktok.
Dalam laman sosial medianya, Dimas konsisten berbagi dengan kontennya yang berkaitan dengan tips dan trik terkait dengan tugas kuliah dan pengalamannya sebagai mahasiswa selama studi. Hal tersebut ia mulai karena keresahannya melihat teman-temannya yang sering menyalin tugas dari Google. Berkat konten tersebut, ia mendapatkan respons positif pengguna sosial media.
Namun selama menjadi konten kreator, bukanlah tanpa hambatan. Dimas sendiri kerap menghadapi tantangan. Diantaranya keterbatasan peralatan, seperti kamera, lampu, dan mikrofon. Akibatnya Ia hanya menggunakan handphone sehari-hari dan cahaya matahari untuk pencahayaan. Selain itu, seringkali waktu yang berbarengan dengan jadwal kuliahnya. Ditambah ia harus mengedit sendiri dengan aplikasi sederhana.
Namun selama menjadi konten kreator, bukanlah tanpa hambatan. Dimas sendiri kerap menghadapi tantangan. Diantaranya keterbatasan peralatan, seperti kamera, lampu, dan mikrofon. Akibatnya Ia hanya menggunakan handphone sehari-hari dan cahaya matahari untuk pencahayaan. Selain itu, seringkali waktu yang berbarengan dengan jadwal kuliahnya. Ditambah ia harus mengedit sendiri dengan aplikasi sederhana.
Ia sendiri mengaku sempat vakum selama dua bulan, lalu kembali lagi dengan lebih bersemangat lagi. Menurut Dimas, menjadi konten kreator sendiri memang penuh dengan tantangan, mulai dari kritikan, komentar negatif dari netizen, hingga kurangnya dukungan dari orang tua sudah ia rasakan. Hal tersebutlah yang ia jadikan pemicu untuk dirinya lebih bersemangat.
"Banyak yang mengirimkan DM (direct message) ke saya, karena merasa terbantu dengan konten yang saya buat. Untuk dukungan dari orang tua sendiri memang tidak ada. Karena orang tua saya tidak paham akan dunia yang seperti ini juga. Dikarenakan latar belakang pendidikan orang tua saya yang hanya tamatan SD, tapi saya yakin berhasilnya konten saya pasti juga karena doa orang tua,” ujarnya.
Tidak hanya dikenal sebagai seorang mahasiswa dan konten kreator, Dimas juga dikenal sebagai seorang penulis.
Dalam kiprah kepenulisannya, Dimas juga menghadapi berbagai tantangan. Termasuk bagaimana menemukan waktu untuk menulis ditengah kesibukannya untuk kuliah dan kegiatan organisasi kampusnya.
Meski seringkali mengalami kesulitan dan kebuntuan dalam menulis, Dimas selalu bisa mengatasi hal tersebut dengan mendengarkan musik yang dapat membangkitkan motivasinya kembali. Bukti keberhasilannya sebagai penulis adalah lima novelnya yang mendapat penghargaan dari Rektor dikampus tempat Ia berkuliah.
Beberapa karya tulisnya juga sudah ia terbitkan dan memiliki ISBN. Diantaranya adalah Menari di Atas Hujan (2020), Senyuman Terakhir Wahyu (2020), Buku Genre Hebat (2021), Kenapa Harus Aku (2021), Genggam Tanganku Tuk Yang Terakhir (2021), Hilang Tapi Ada (2022), serta Allah, Izinkan Hambamu Terbang (2023). Dan saat baru baru ini dimas kembali mengeluarkan buku Self Improvement yang berjudul “Kamu Pasti Bersinar, Ini hanya Soal Waktu”.
Selain karya-karyanya diatas, belakangan ini Dimas juga berhasil memenangkan kompetisi Lomba News Anchor di tingkat mahasiswa KIPK Se PTN Indonesia. Ia juga baru saja menyelesaikan Magang Sebagai Reporter di salah satu Media Nasional di Jakarta.
Selain karya-karyanya diatas, belakangan ini Dimas juga berhasil memenangkan kompetisi Lomba News Anchor di tingkat mahasiswa KIPK Se PTN Indonesia. Ia juga baru saja menyelesaikan Magang Sebagai Reporter di salah satu Media Nasional di Jakarta.
Ia juga sempat mendapatkan undangan dari TVRI untuk berdiskusi mengenai peran Content Creator di saluran digital dan menerima penghargaan dari Yayasan Duta Inspirasi Indonesia yang didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, yang diserahkan di gedung DPR/MPR RI dalam acara Rakornas 2 Duta Inspirasi Indonesia.
Sebagai seorang pembicara yang aktif di berbagai acara, Dimas juga telah memperoleh gelar Non Akademik Certified Public Speaker (CPS) dan telah menjadi pembicara di event Nasional dan International baik acara seminar maupun webinar. Mulai dari topik public speaking, personal branding, hingga kesehatan mental diberbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Prestasi Dimas juga mencakup penghargaan seperti Juara 2 Duta Genre Kabupaten Tanah Datar 2021, Juara 3 Duta Lingkungan UIN Walisongo, Duta Inspirasi Indonesia 2022 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Duta Inisiatif Indonesia 2022 untuk Provinsi Jawa Tengah, serta tiga penghargaan lainnya di tahun 2023. Ia juga dikenal sebagai Student Ambassadors LEADS Indonesia 2021 dan Walisongo Campus Ambassadors.
Ia juga peduli akan dunia kesehatan mental. Dibuktikannya dengan mendirikan komunitas peduli kesehatan mental yang ia beri bernama curhatinaja.id. Alasan utama Dimas mendirikan komunitas tersebut adalah kepeduliannya terhadap kesehatan mental generasi muda, meskipun ia sendiri bukan mahasiswa psikologi.
“Saya memang bukan anak psikologi, akan tetapi saya sangat peduli akan kesehatan mental. Saya sering melihat banyak anak muda yang kurang peduli dengan kesehatan mentalnya. Maka dari itu, saya mendirikan komunitas peduli kesehatan mental agar dapat mengabdi ke masyarakat. Selagi kita bisa, yuk bareng bareng!” serunya.
Dimas pun berpesan kepada generasi milenal agar tidak bermalas-malasan dalam meraih cita-citanya. Karena menurutnya, terkadang yang kerja keras saja masih kesusahan menggapai apa yang dia impikan apalagi yang bermalas-malasan.
“Pesan saya cukup satu, yaitu kerja keras. Karena yang bekerja keras saja masih kesulitan menggapai apa yang dia impikian, apalagi kita yang bermalas-malasan. Ingat, mungkin kita bisa menunda waktu semau kita tapi waktu tidak akan bisa menunggumu,” pesannya.
Sebagai seorang pembicara yang aktif di berbagai acara, Dimas juga telah memperoleh gelar Non Akademik Certified Public Speaker (CPS) dan telah menjadi pembicara di event Nasional dan International baik acara seminar maupun webinar. Mulai dari topik public speaking, personal branding, hingga kesehatan mental diberbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Prestasi Dimas juga mencakup penghargaan seperti Juara 2 Duta Genre Kabupaten Tanah Datar 2021, Juara 3 Duta Lingkungan UIN Walisongo, Duta Inspirasi Indonesia 2022 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Duta Inisiatif Indonesia 2022 untuk Provinsi Jawa Tengah, serta tiga penghargaan lainnya di tahun 2023. Ia juga dikenal sebagai Student Ambassadors LEADS Indonesia 2021 dan Walisongo Campus Ambassadors.
Ia juga peduli akan dunia kesehatan mental. Dibuktikannya dengan mendirikan komunitas peduli kesehatan mental yang ia beri bernama curhatinaja.id. Alasan utama Dimas mendirikan komunitas tersebut adalah kepeduliannya terhadap kesehatan mental generasi muda, meskipun ia sendiri bukan mahasiswa psikologi.
“Saya memang bukan anak psikologi, akan tetapi saya sangat peduli akan kesehatan mental. Saya sering melihat banyak anak muda yang kurang peduli dengan kesehatan mentalnya. Maka dari itu, saya mendirikan komunitas peduli kesehatan mental agar dapat mengabdi ke masyarakat. Selagi kita bisa, yuk bareng bareng!” serunya.
Dimas pun berpesan kepada generasi milenal agar tidak bermalas-malasan dalam meraih cita-citanya. Karena menurutnya, terkadang yang kerja keras saja masih kesusahan menggapai apa yang dia impikan apalagi yang bermalas-malasan.
“Pesan saya cukup satu, yaitu kerja keras. Karena yang bekerja keras saja masih kesulitan menggapai apa yang dia impikian, apalagi kita yang bermalas-malasan. Ingat, mungkin kita bisa menunda waktu semau kita tapi waktu tidak akan bisa menunggumu,” pesannya.
***
Berkontribusi di EDUKASIA.IDEDUKASIA.ID mengundang Anda untuk terlibat dalam jurnalisme warga dengan mengirimkan berita, artikel, atau video terkait pendidikan, isu sosial, dan perkembangan terbaru. Berikan perspektif dan suara Anda untuk membangun wawasan publik.
Kirim karya Anda melalui WhatsApp: 085640418181, Email: redaksi@edukasia.id
Twitter: EDUKASIAID
Tiktok: EDUKASIAID
LinkedIn: EDUKASIAID
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.