Potret Mahasiswa sedang mencukur anak-anak dalam Program KKN MIT ke-18 Tematik di Kecamatan Weleri. Jumat(05/07/2024). Foto: ist
Pasalnya, para mahasiswa menyelenggarakan kegiatan cukur rambut gratis bertempat di teras posko. Kegiatan ini diinisiasi oleh salah satu mahasiswa KKN posko 22 desa Pucuksari yang mempunyai bakat mencukur rambut serta memiliki alat cukur rambut yang memadai di hari kedua pelaksanaan KKN MIT ke-18 Tematik.
Program ini menjadi salah satu agenda mahasiswa KKN untuk memberikan manfaat kepada warga Pucuksari yang membutuhkan layanan cukur gratis.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 8 pagi hingga pukul 11 terebut dihadiri oleh 7 warga yang terdiri dari 4 anak-anak, 2 bapak-bapak, dan 1 lansia. Tujuan dari cukur rambut gratis tersebut ialah untuk membantu warga yang kesulitan mengakses layanan cukur rambut di barbershop atau terkadang merasa malu.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 8 pagi hingga pukul 11 terebut dihadiri oleh 7 warga yang terdiri dari 4 anak-anak, 2 bapak-bapak, dan 1 lansia. Tujuan dari cukur rambut gratis tersebut ialah untuk membantu warga yang kesulitan mengakses layanan cukur rambut di barbershop atau terkadang merasa malu.
"Alhamdulillah warga sangat antusias dengan adanya program cukur rambut gratis ini, mungkin karena adanya kesulitan dalam mengakses layanan cukur rambut. Oleh karena itu kegiatan cukur rambut menjadi alasan untuk kami agar dapat membantu meski melalui kegiatan yang sederhana’’ Ujar Farhan koordinator hubungan masyarakat sekaligus pelaku program cukur rambut tersebut.
Farhan menambahkan, bahwa program cukur rambut gratis ini sudah ia rencanakan sejak lama untuk dijadikan sebagai program KKN karena menurutnya bisa menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat serta pengaplikasian ilmu cukur rambut yang ia miliki.
“Awalnya saya bisa cukur rambut karena bapak saya tukang cukur rambut, jadi saya selalu diajak dan diajari oleh bapak. Lalu saya kepikiran saat mau KKN saya kan bisa nyukur rambut, jadi saya ngabdi saja kepada masyarakat dengan bakat yang saya punya” jelas Farhan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan penampilan segar kepada warga yang di potong rambutnya namun juga menguatkan rasa kebersamaan di lingkungan Pucuksari. Program cukur rambut gratis diharapkan menjadi langkah awal untuk mewujudkan Desa Pucuksari yang lebih sehat, bersih, tertata, dengan masyarakat yang tampil rapih dan percaya diri.
Farhan menambahkan, bahwa program cukur rambut gratis ini sudah ia rencanakan sejak lama untuk dijadikan sebagai program KKN karena menurutnya bisa menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat serta pengaplikasian ilmu cukur rambut yang ia miliki.
“Awalnya saya bisa cukur rambut karena bapak saya tukang cukur rambut, jadi saya selalu diajak dan diajari oleh bapak. Lalu saya kepikiran saat mau KKN saya kan bisa nyukur rambut, jadi saya ngabdi saja kepada masyarakat dengan bakat yang saya punya” jelas Farhan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan penampilan segar kepada warga yang di potong rambutnya namun juga menguatkan rasa kebersamaan di lingkungan Pucuksari. Program cukur rambut gratis diharapkan menjadi langkah awal untuk mewujudkan Desa Pucuksari yang lebih sehat, bersih, tertata, dengan masyarakat yang tampil rapih dan percaya diri.
