Makna dan Proses Pembuatan Lontong, Makanan Tradisional Indonesia

(Ilustrasi sajian lontong/Freepik)

Penulis: Ma'rifah Nugraha

Semarang. EDUKASIA.ID - Indonesia adalah negeri yang kaya akan kuliner tradisional. Salah satu makanan yang cukup terkenal di seluruh penjuru tanah air adalah lontong.

Dikutip dari buku "Belajar dari Masakan Jawa" yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), lontong adalah makanan tradisional yang dibuat dari beras. 

Makanan ini dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dengan cara mengukus di atas air mendidih. Proses memasak lontong memakan waktu beberapa jam. Jika air yang digunakan habis, air harus ditambah kembali hingga lontong benar-benar matang. Bagian luar lontong berwarna kehijauan karena dibungkus daun pisang, sementara bagian dalamnya berwarna putih.

Lontong dikenal di berbagai daerah dan menjadi bagian dari banyak hidangan seperti gado-gado, lontong opor, lotek, rujak cingur, sate ayam, dan soto. Dalam masyarakat Jawa, lontong dikenal dengan singkatan "olone dadi kothong," yang berarti keburukannya sudah hilang. Hal ini berkaitan dengan bulan Ramadan, di mana umat Islam berpuasa dan saling memaafkan di Hari Raya Idulfitri, sehingga kembali suci atau fitrah.

Selain makna religius, lontong juga melambangkan hati yang lembut dan mudah menerima nasihat. Hati yang lembut memudahkan seseorang untuk menolong orang lain. Ada juga yang mengaitkan lontong dengan kata "klontong," yaitu jembatan kecil yang memudahkan orang melangkah dari satu tempat ke tempat lain. Ini mengajarkan bahwa hati yang lapang akan memudahkan kita membantu orang lain dan memperbaiki hubungan sosial.

Cara Membuat Lontong 

1. Pilih beras berkualitas baik kemudian dicuci bersih dan direndam dalam air dingin selama satu jam atau lebih.
2. Daun pisang yang digunakan sebagai pembungkus harus dijemur atau dipanaskan di atas api hingga layu, kemudian dilap bersih dan dipotong-potong sekitar 30 x 20 cm.
3. Dua lembar daun pisang digulung menyerupai silinder dengan salah satu ujungnya disemat lidi.
4. Beras dimasukkan ke dalam gulungan daun pisang hingga setengah penuh, lalu ujung lainnya disemat lagi dengan lidi.
5. Gulungan daun berisi beras ini kemudian dimasukkan ke dalam panci dengan posisi berdiri dan direndam dalam air dingin. 
6. Setelah itu, selembar daun pandan ditambahkan untuk memberi aroma.
7. Lontong direbus dengan api sedang, dan air panas harus ditambahkan setiap kali air dalam panci menyusut hingga lontong matang, memadat, dan kenyal.
8. Setelah matang, lontong ditiriskan dengan posisi berdiri dan diangin-anginkan hingga dingin.

Dengan mengikuti proses ini, kita tidak hanya membuat lontong yang lezat, tetapi juga meresapi nilai-nilai kebersamaan dan kerendahan hati yang terkandung dalam setiap gigitannya.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top