Urban Farming melalui Penanaman Bawang Merah oleh Mahasiswa KKN Posko 41 UIN Walisongo Semarang. Jumat(27/07/2024). Foto: ist
Dalam kegiatan tersebut, urban farming yang dilakukan dimulai dengan menyiapkan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, kompos, sekam padi dan pupuk organik cair. Setelah media tanam siap, bibit bawang merah dipilih yang berkualitas dan bebas dari penyakit. Bibit kemudian ditanam dalam polybag dengan jarak tanam yang sesuai.
Anggota KKN Posko 41 secara teliti merawat tanaman dengan menyiram secara teratur dua kali sehari. Proses ini berlangsung selama KKN dan akan dilanjutkan oleh pihak desa beberapa bulan hingga bawang merah siap untuk dipanen.
Siti Nur Alfiyah, Ketua Kelurahan Pedurungan Kidul, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN ini. Kegiatan ini menunjukkan bahwa lahan sempit di perkotaan dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam yang efektif dan efisien. Saya berharap dengan adanya penanaman bawang ini dapat terwujudkan kampung bawang merah di wilayah perkotaan dan membawa banyak manfaat," ujarnya
Salah satu anggota KKN Posko 41, Dwi Aknani, juga mengungkapkan antusiasmenya. "Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk mulai bercocok tanam di lahan sempit. Selain itu, ini juga jadi pengalaman berharga buat kami belajar langsung dari masyarakat," katanya.
Salah satu anggota KKN Posko 41, Dwi Aknani, juga mengungkapkan antusiasmenya. "Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk mulai bercocok tanam di lahan sempit. Selain itu, ini juga jadi pengalaman berharga buat kami belajar langsung dari masyarakat," katanya.
Dengan program ini, diharapkan Pedurungan Kidul bisa dikenal sebagai Kampung Bawang Merah yang produktif dan memberikan contoh nyata bahwa urban farming bisa diterapkan dengan baik di kota.
