Penulis: M. Yaser Arafat, Peneliti makam-makam kuno, tinggal di Yogyakarta
EDUKASIA.ID - Dalam catatan Serat Nayakatama, di kawasan ini ada beberapa nama tokoh yang dimakamkan, yaitu Kyai Sutomarto II, Raden Ngabei Mangkurejo I, dan Raden Ngabei Resonegoro I. Makam ini terletak di Pasarean Kuncen, Kartoharjo, Grabag, Magelang. Dalam peta kolonial tahun 1800-an hingga 1925, kawasan ini disebut Pringapus
Selain makam sepuh, ada masjid sepuh yang diperkirakaan didirikan sejak awal 1700-an. Jika dilihat dari corak masjid dan makamnya, dapat ditaksir bahwa kawasan ini telah ”dibuka” sejak era pra Islam. Sebab memang ada beberapa temuan fragmen batu candi yang berada di dekat masjid tersebut. Masjid ini sudah mengalami beberapa kali pemugaran atau renovasi. Pemugaran terakhir dilakukan pada tahun 1977. Setelah pemugaran selesai, masjid yang awalnya belum diketahui namanya ini kemudian diberi nama: Masjid Jami’ Al Muttahidin.
Kyai Sutomarto II adalah kakek Raden Ngabei Mangkureja I. Sang cucu menjabat sebagai patih di Kadipaten Mangkunagaran. Ia menjadi patih pada masa KGPAA Mangkunegara II (1796–1835). Catatan di dalam Serat Nayakatama menyatakan bahwa Raden Ngabei Mangkureja I juga memiliki gelar Raden Ngabei Sumareja. Selain mereka berdua, ada makam-makam lain yang lebih banyak dari dua nama itu. Sebagian besar adalah keluarga besar para tokoh tersebut.
Silsilah tokoh-tokoh ini dapat dilacak melalui berbagai catatan buku induk pernasaban Trah Mataram, salah-satunya adalah Serat Nayakatama (1930: 152-153 & 156). Di sana tertulis bahwa silsilah tokoh ini bermula dari Kyai Ageng Selo → Kiyai Ageng Enis → Kiyai Ageng Karotangan/Kyai Ageng Pagergunung 1 → Kiyai Agêng Pagergunung 2 → Kiyai Agêng Pagergunung 3 → Kiyai Buyut Sutamarta/KA Pagergunung 4 → Kyai Sutamarta/ Ngabei Saradipa → Kyai Ngabèi Martadipa → Kyai Sutamarta I → Kyai Sutamarta II → Kyai Sutamarta III/R Tumenggung Mangkuyuda/R Adipati Sindureja → Radèn Ngabêi Mangkurêja I.
Urutan silsilah di atas juga dapat dilacak melalui satu di antara buku induk pernasaban Kraton Yogyakarta, yaitu Serat Salasilah Para Loeloehoer ing Kadanuredjan (1899). Hanya saja ada perbedaan pada penyebutan urutan I, II, III, dan seterusnya. Sedangkan nama tokoh dan sosoknya tidak berbeda.
Temuan lain di kawasan ini adalah manuskrip Al-Quran dan dua manuskrip lain yang dijadikan satu perihal "Nasikh-Mansukh" dan "Fadhilatul Quran". Perihal manuskrip ini akan dibabarkan di lain waktu.
Semoga Kyai Sutomarto II, Raden Ngabei Mangkureja I, Raden Ngabei Resonegoro I serta semua yang dimakamkan di pasarean ini berikut para pembuat kijing-nisan mereka diampuni oleh Allah swt, disyafaati oleh Kanjeng Rasulullah saw, dijauhkan dari fitnah kubur, dan dimasukkan ke dalam surga.
Linnabi walahumul Fatihah
Salamun ngalaikum thibtum ya Ahla Mataram..!
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.