Seminar Parenting Anti Bullying dan Tantangan Pendidikan Era Digital di Desa Wonotirto, Temanggung, Jumat(09/08/2024). Foto: ist
Temanggung. EDUKASIA.ID - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Misi Khusus (MMK) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang bekerja sama dengan Taman Kanak-Kanak (TK) Dewi Sartika, menggelar Seminar Parenting. Jumat (09/08/2024).
Acara yang digelar di Gedung Serbaguna Dusun Grubug, Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung tersebut mengangkat tema-tema penting seputar pendidikan anak yang fokus pada pencegahan bullying, pola makan sehat, dan tantangan yang dihadapi orang tua di era digital.
Dian Safitriyani, Divisi Humas KKN MMK MPI UIN Walisongo tersebut menyampaikan bahwa seminar tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi bagi orang tua murid tentang topik-topik penting dalam pendidikan seperti bullying, pola makan sehat, dan strategi parenting.
“Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan wawasan mendalam dan strategi praktis bagi orang tua mengenai bagaimana mencegah bullying, memilih makanan sehat, dan menghadapi tantangan mendidik anak di era digital yang penuh dengan berbagai pengaruh dan risiko,” ujarnya.
Dian Safitriyani, Divisi Humas KKN MMK MPI UIN Walisongo tersebut menyampaikan bahwa seminar tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi bagi orang tua murid tentang topik-topik penting dalam pendidikan seperti bullying, pola makan sehat, dan strategi parenting.
“Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan wawasan mendalam dan strategi praktis bagi orang tua mengenai bagaimana mencegah bullying, memilih makanan sehat, dan menghadapi tantangan mendidik anak di era digital yang penuh dengan berbagai pengaruh dan risiko,” ujarnya.
Dalam seminar tersebut menghadirkan tiga pemateri utama yaitu Rosyada Rahma Dewi dari mahasiswa KKN UIN Walisongo yang membahas dampak jangka panjang bullying serta peran orang tua dalam pencegahan. Wartini, Kepala Yayasan TK Dewi Sartika yang memberikan panduan mengenai pilihan makanan sehat untuk anak-anak. Dan Miki Ramayanti, Kepala Sekolah TK Dewi Sartika yang menyampaikan terkait tantangan orang tua di era digital serta kekeliruan umum yang sering dilakukan dalam mendidik anak.
Pemateri pertama, Rosyada Rahma Dewi menjelaskan bahwa bullying memiliki dampak jangka Panjang yang tidak bisa disepelekan. Tindakan bullying harus dicegah sedini mungkin baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
“Masalah yang besar bisa tumbuh dari hal kecil. Anak yang besarnya suka melakukan tindakan kriminal bisa terjadi karena pada masa kecilnya merupakan korban bullying. Bullying memiliki dampak jangka panjang baik bagi korban, saksi, atau pelaku. Orang tua berperan penting dalam upaya pencegahan bullying di lingkungan keluarga,” jelasnya.
Pemateri kedua, Wartini menyampaikan materi “Makan Sehat: Pintar Pilih, Pintar Makan”. Ibu Wartini menjelaskan bahwa orang tua perlu memperhatikan pola asuh anak dan pemberian makan kepada anak.
“Orang tua harus memperhatikan pola asuh anak dan juga pemberian makan gizi seimbang kepada anak. Upaya ini perlu dilakukan untuk menjaga Kesehatan anak supaya menjadi anak yang lebih pintar. Kegiatan ini bisa menjadi motivasi antara pendidik dan orang tua supaya bersama-sama memberikan Pendidikan terbaik bagi anak,” jelas Ibu Wartini.
Pemateri ketiga, Miki Ramayanti yang juga merupakan Kepala Sekolah TK Dewi Sartika menyampaikan materi tentang strategi parenting. Miki menyampaikan tantangan orang tua mendidik anak di era digital.
“Ada banyak tantangan yang Bapak Ibu hadapi Ketika menjadi orang tua di era digital, diantaranya yaitu bullying, lonely atau kesendirian, rokok dan narkoba, hilangnya adab, kecanduan gadget, pacarana dini, pornografi, LGBT, dan lain-lain,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ibu Miki juga menyampaikan beberapa hal yang bisa menjadi kekeliruan orang tua dalam mendidik anak. Hal ini perlu dihindari untuk memberikan pola asuh yang lebih baik kepada anak.
“Ada beberapa hal keliru yang biasanya dilakukan oleh orang tua di era digital sepeti kebanyakan aturan, cuek, menuntut dengan ekspektasi terlalu tinggi, mengkritik dengan cara yang salah, sering membandingkan, memberi nasihat dengan cara berdebat, tidak mendengar dan tidak mengapresiasi. Hal-hal seperti ini perlu dihindari dalam rangka memberikan pola asuh yang baik kepada anak,” jelasnya.
Dengan adanya seminar tersebut diharapkan dapat memperluas pemahaman orang tua tentang isu-isu krusial dalam pendidikan anak dan menawarkan solusi praktis untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.