Puisi Refleksi Kemerdekaan Indonesia

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Oleh: Diah Ayu Fadilah

Tak mungkin jika harus segera menutup buku,

Membaca saja belum selesai, apalagi menulis harapan yang tak kunjung usai,

Merdeka katanya, merdeka menurut siapa?

Apakah rakyat sudah tidak kesusahan?

Apakah alam sudah membaik sekarang?

Keadilan dan kemakmuran, sudahkah dirasakan?


79 tahun Indonesia merdeka,

Sudah tidak dijajah bangsa lain sekarang,

Namun tetap saja, demokrasi, harga diri, sampai mati,

Harapan dan lantunan doa harus terus digaungkan,

Jangan sampai asa ini padam.


Indonesia, 

Dapatkan engkau lebih baik lagi, diumurmu yang sudah tak lagi muda ini,

Bisakah engkau tegakkan demokrasi?

Dapatkah keadilan diperoleh rakyat kecil hari ini?

Bisakah upah dibayar sebagaimana mestinya?

Bisakah korupsi, kolusi, dan nepotisme hilang di negeri ini?


Merdeka,

Merdeka menurut siapa?

Kehilangan mata pencaharian, hidup tidak sehat, lingkungan tercemar, apakah ini yang namanya kemerdekaan?

Mencoba optimis pun rasanya hambar,

Ketika semangat dibantai habis-habisan, oleh petinggi yang merasa paling menyuarakan keadilan.


Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,

Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,

Mencerdaskan kehidupan bangsa,

Memajukan bangsa dan turut andil dalam perdamaian dunia,

Jika bukan kita yang memulai, lalu siapa?

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top