Penulis: Mg. Diah Ayu Fadilah
EDUKASIA.ID - Kebiasaan membaca buku adalah suatu hal yang dapat dilatih. Seperti halnya makanan, buku juga memiliki rasa tersendiri bagi para pembacanya. Seseorang yang malas atau merasa ngantuk saat membaca buku biasanya dikarenakan oleh kurangnya pemahaman terhadap diri sendiri tentang genre buku yang disukai.
Apalagi ketika seseorang langsung membaca buku dengan pembahasan yang berat, maka rasa malas dan ngantuk biasanya akan datang. Maka dari itu, membaca buku dapat diawali dengan membaca sesuatu yang pembahasannya ringan, seperti novel, cerita fiksi, ataupun fantasi.
Berikut tiga rekomendasi buku novel sejarah yang menarik untuk kalian baca.
1. Laut Bercerita
Buku ini adalah buku novel sejarah yang berisi 379 halaman. Walaupun sedikit tebal, cerita pada novel karya Leila S. Chudori sangat seru dan membuat pembaca penasaran dengan alur ceritanya.
Dalam buku ini diceritakan, mengenai rezim yang berkuasa pada masa Orde Baru, tentang persahabatan, keluarga dan kerabat yang kehilangan, dan penghianatan.
Meskipun novel sejarah, cerita didalamnya sama sekali tidak membosankan dan tidak membuat pembaca merasa ngantuk karena bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh pembaca. Buku laut bercerita dapat dibaca mulai dari usia 18 tahun ke atas.
2. Pulang
Pulang adalah novel karya Leila S. Chudori yang berisi 460 halaman. Novel ini berlatar belakang tiga peristiwa yang bersejarah, yakni Indonesia 30 September 1965, Prancis Mei 1968, dan Indonesia Mei 1998. Lebih spesifiknya, novel pulang menceritakan mengenai para eksil politik di luar negeri, tentang bagaimana mereka diasingkan ke negeri orang tanpa bisa kembali pulang ke tanah air.
Membaca buku novel pulang akan membuka pikiran kita tentang sejarah yang tidak pernah dituliskan pada buku-buku sejarah ataupun diajarkan guru-guru semasa sekolah dahulu. Novel Pulang dapat dibaca oleh usia 17 tahun ke atas.
3. Namaku Alam
Buku Namaku Alam adalah buku novel dari Leila S. Chudori yang masih sekilas berkaitan tentang sejarah Indonesia. Buku ini berisi 438 halaman.
Jika para pembaca sudah pernah membaca novel Pulang, maka pembaca tidak akan asing dengan tokoh yang bernama Alam di buku ini. Namun pembaca tidak perlu khawatir apabila belum pernah membaca buku Pulang, karena Novel Namaku Alam fokus menceritakan tentang kehidupan dari anak seorang eks tahanan politik (tapol) yang harus menanggung stigma atau cap dari masyarakat sebagai seorang anak penghianat negara.
Selain itu, novel ini juga menceritakan tentang lika-liku romansa remaja. Novel Namaku Alam ini sangat recommended karena berkisah seputar remaja dan masih ringan untuk dibaca.
Kalian dapat membeli buku-buku ini melalui toko buku online maupun offline. Dan jangan lupa untuk selalu membeli buku yang original ya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.