Penjelasan 4 Aliran dalam Psikologi


Peta konsep mengenai studi psikologi. Foto: stc.co.id

Penulis: Mg Siti Nurhaliza Safitri

EDUKASIA.ID – Psikologi merupakan ilmu yang membahas permasalahan jiwa dalam diri manusia. Pengertian ini didasarkan dari bahasa Yunani, psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu.

Merujuk dari buku "Pengantar Psikologi dan Pandangan Al-Qur’an tentang Psikologi" karya Nurussakinah Daulay, terdapat empat aliran dalam ilmu psikologi.

Berikut penjelasan 4 aliran dalam ilmu psikologi tersebut:

Psikoanalisis

Psikoanalisis merupakan teori yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dalam menganalisis psikologis manusia. Dalam teori ini dijelaskan bahwa tingkah laku seseorang didominasi oleh alam bawah sadar.

Freud mengumpamakan alam bawah sadar manusia dengan bongkahan es yang jika dilihat di permukaan hanya tampak sebagian saja.

Lebih lanjut, Freud menjelaskan bahwa dalam diri seseorang terdapat tiga sistem kepribadian, yakni id, ego, dan super ego.

Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia yang hanya mementingkan kesenangan belaka.

Walau begitu, id tidak mampu sembarangan memuaskan keinginannya sebab terdapat ego.

Ego merupakan mediator antara hasrat biologis dengan tuntutan rasional dan realistik yang dimiliki oleh manusia, sehingga ego berfungsi untuk menahan tuntutan id dengan realitas.

Sementara sistem kepribadian super ego berisi kata hati atau conscience yang berhubungan dengan lingkungan sosial dan memiliki nilai-nilai moral.

Dapat dikatakan bahwa super ego berperan sebagai kontrol atas dorongan yang datang dari id.

Behaviorisme

Behaviorisme merupakan sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada 1913.

Behaviorisme juga dikenal dengan teori belajar karena dalam teori ini dijelaskan bahwa manusia lahir ke dunia tanpa memiliki kemampuan apa-apa.

Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitar.

Lingkungan buruk akan berdampak buruk juga pada perilaku seseorang, begitu juga sebaliknya.

Teori ini sangat menekankan formula S-R (stimulus-respon), di mana tingkah laku manusia hanya didasarkan pada stimulus lingkungan tanpa memedulikan bakat alami seseorang.

Humanisme

Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow yang merasa kurang puas terhadap teori psikoanalisis dan behaviorisme.

Maslow percaya bahwa manusia merupakan makhluk kreatif yang tidak dikendalikan oleh kekuatan ketidaksadaran atau kekuatan dari luar diri manusia, melainkan oleh nilai-nilai dan pilihannya sendiri.

Terdapat empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yakni memusatkan perhatian pada orang yang mengalami, menekankan pada kualitas-kualitas khas manusia, seperti kreativitas serta aktualisasi diri, menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah yang akan dipelajari, hingga memberikan perhatian penuh pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu.

Kognitif

Teori ini memandang psikologi sebagai salah satu ilmu mengenai perilaku dan proses mental.

Psikologi kognitif menekankan kajian mengenai keterkaitan antara dinamika kerja struktur kognitif manusia dengan proses mental serta dinamika kejiwaan seseorang.

Dapat disimpulkan bahwa psikologi kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir dan kondisi mental seseorang terhadap apa yang sedang terjadi pada dirinya.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top