Gaya Hidup Frugal Living, Berhemat di Tengah Konsumerisme

 

Ilustrasi pengelolaan pendapatan untuk menerapkan frugal living. (Foto: Pixabay).

Penulis: Mg Siti Nurhaliza Safitri

EDUKASIA.ID - Belakangan ini, muncul istilah frugal living di kalangan masyarakat sebagai bentuk perlawanan atas gaya hidup konsumtif. Lantas, apa sebenarnya makna serta manfaat dari frugal living sendiri?

Menurut Lastovicka, seorang profesor marketing di Arizona State University, frugal living merupakan gaya hidup hemat yang menjadi salah satu sifat yang mencerminkan kedisiplinan dan kecerdasan dalam pengelolaan suatu barang.

Singkatnya, frugal living merupakan gaya hidup yang menekankan konsep berhemat sehingga dapat mengurangi pengeluaran dengan hanya membeli barang-barang yang dibutuhkan saja.

Merujuk dari laman Prudential, rupanya frugal living telah berkembang sejak masa The Great Depression di Amerika Serikat pada tahun 1929-1939. Adanya penurunan kondisi ekonomi menjadikan masyarakat sadar untuk menghargai nilai uang dan mengurangi pemborosan.

Lalu, apakah frugal living sama dengan gaya hidup pelit? Pasalnya, frugal living lebih menekankan pada kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan dengan bijak. Sementara pelit merupakan sifat seseorang yang menolak mengeluarkan uang bahkan untuk keperluan sehari-hari.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan agar dapat menerapkan frugal living.

Membuat Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan dapat membantu menentukan prioritas kebutuhan apa saja yang perlu dan tidak perlu dibeli untuk jangka waktu tertentu. Hal ini juga membantu mengidentifikasi kebutuhan utama hingga mencegah perilaku konsumtif.

Mengurangi Pengeluaran Rutin

Kebiasaan untuk nongkrong di kafe bersama teman atau berlangganan platform streaming dapat diganti dengan kebiasaan lain, misalnya seperti membawa bekal dari rumah serta menggunakan platform streaming gratis.

Mencari Alternatif yang Lebih Terjangkau

Agar dapat menghemat pengeluaran, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah mencari alternatif lain dengan harga yang lebih murah, seperti membeli baju bekas di thrift shop, menggunakan transportasi umum, hingga memanfaatkan penawaran diskon untuk memperoleh barang atau jasa dengan harga miring.

Memperbaiki Kebiasaan

Maraknya platform belanja online semakin mempermudah masyarakat untuk mengeluarkan uangnya dengan sekejap. Maka dari itu, penting untuk berpikir terlebih dahulu sebelum membeli sesuatu agar terhindar dari perilaku impulsif.

Menjaga Keseimbangan Antara Pengeluaran dan Pendapatan

Penting untuk memastikan pengeluaran tidak melebihi pendapatan agar terhindar dari utang sehingga dapat menyisihkan uang untuk keperluan di masa yang akan datang.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top