Interaksi Sosial dalam Perspektif Ilmu Sosiologi

 

Ilustrasi interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. (Foto: pexels).

Penulis: Mg Siti Nurhaliza Safitri

EDUKASIA.ID - Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan sesamanya untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Misalnya, seseorang harus pergi ke pasar dan berinteraksi dengan penjual untuk mendapat bahan makanan.

Dirujuk dari buku Pengantar Sosiologi karya Agustin Sukses Dakhi, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok, atau antar individu dengan kelompok demi menjalin suatu hubungan dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial merupakan proses sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam hubungan sosial.

Ciri-ciri interaksi sosial di antaranya adalah:

1. Jumlah pelaku terdiri dari dua orang atau lebih.

2. Menggunakan simbol-simbol dalam mengkomunikasikannya.

3. Memiliki dimensi waktu, meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

4. Terdapat tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil interaksi sosial tersebut.

Faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial terdiri dari:

1. Imitasi, yaitu suatu tindakan untuk meniru orang lain.

2. Sugesti, yaitu pemberian pengaruh, pandangan, atau saran kepada pihak lain dan diterima tanpa perlu berpikir panjang.

3. Identifikasi, yaitu kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

4. Simpati, yaitu suatu proses di mana seseorang memiliki ketertarikan terhadap orang lain, seperti penampilan atau pola pikirnya. Dengan adanya proses ini, seseorang akan tergerak untuk membantu orang lain.

5. Empati, yaitu simpati mendalam yang dapat memengaruhi psikis dan fisik, di mana seseorang bisa merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain.

Sementara bentuk-bentuk interaksi sosial terbagi menjadi:

1. Akomodasi, merupakan cara menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan. Tujuan akomodasi adalah menciptakan keseimbangan interaksi sosial, yang terbagi lagi atas koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi, ajudikasi, konsiliasi, serta stalemate.

2. Kerja Sama, adalah usaha antar individu atau antar kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Asimilasi, merupakan proses pembauran dua unsur sosial atau budaya yang berbeda. Kedua unsur ini hidup berdampingan dalam jangka waktu yang lama, sehingga menghasilkan unsur baru di mana unsur sosial atau budaya masing-masing tidak tampak lagi.

4. Akulturasi, merupakan proses pembauran dua unsur sosial atau budaya yang berbeda di mana kedua unsur tersebut hidup berdampingan dalam jangka waktu yang lama, sehingga menghasilkan unsur baru tanpa menghilangkan ciri budaya masing-masing.

5. Persaingan, adalah suatu interaksi sosial di mana individu atau kelompok saling bersaing demi mencapai tujuan tertentu tanpa menggunakan ancaman kekerasan.

6. Kontravensi, adalah bentuk proses sosial untuk menentang suatu permasalahan ketika terdapat perbedaan pendapat di suatu kelompok.

7. Konflik, adalah pertentangan yang sifatnya terbuka dan dapat menimbulkan pertikaian. Hal ini disebabkan oleh perbedaan argumen yang menimbulkan rasa tidak suka, sehingga timbul keinginan untuk saling menyerang, menjatuhkan, hingga menghancurkan.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top