Kegiatan Penguatan Karakter Cinta Budaya dan Kearifan Lokal di SD Supriyadi Semarang

0
Pelaksanaan kegiatan P5 dan pengenalan seni budaya di SD Supriyadi Semarang,  Kamis (12/9/2024). Foto Yuuki Chleo Pratama Setiyono

Artikel Best Practise, oleh Yuuki Chleo Pratama Setiyono, S.Pd (guru SD Supriyadi Semarang)

EDUKASIA.ID - Melalui kegiatan membatik jumput, siswa SD Supriyadi Semarang tidak hanya belajar tentang warisan budaya bangsa, tetapi juga mengembangkan kreativitas dan keterampilan motorik yang akan sangat bermanfaat bagi mereka di masa depan. Dengan tangan-tangan cekatan, mereka menciptakan karya-karya batik yang indah dan unik, sebuah bukti nyata bahwa seni dan budaya dapat menjadi media pembelajaran yang efektif.

Dalam suasana yang penuh semangat, siswa SD Supriyadi Semarang mengikuti kegiatan membatik jumput yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap produk-produk kerajinan tangan Nusantara.

SD Supriyadi Semarang melaksanakan kegiatan P5 dan pengenalan seni budaya pada Kamis (12/9/2024) bertempat di halaman gedung belakang. Kegiatan berawal dari pengenalan batik khas Semarangan kemudian dilanjutkan dengan mengkreasi dan mengekspresikan lewat batik Teknik jumput. Kegiatan ini dipandu oleh guru kelas dan tim dari kampung batik Semarang untuk proses jumput, ikat, dan mewarnai.

Anak-anak dengan senang mengikat serta menggunakan kelereng untuk membuat pola dari batik jumputan tersebut lalu mencelupkan pada pewarna yang sudah disediakan, kemudian memeras lalu menjemur sehingga menjadi karya yang utuh dan rapi. Melalui kegiatan ini peserta didik menjadi lebih mendalami warisan budaya di Kota Semarang serta mampu bekerja sama menghasilkan karya.

Selain melatih keterampilan teknis dalam membatik, kegiatan ini juga dirancang untuk menanamkan nilai-nilai gotong royong, kreativitas, dan tanggung jawab. Para siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan batik jumput mereka, saling membantu dalam proses pengikatan kain hingga pewarnaan.

Harapannya kegiatan ini terus dilanjutkan agar dapat memupuk semangat kebudayaan serta cinta kearifan lokal anak-anak khususnya di Kota Semarang.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top