Penulis: Fitri Arifah (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)
EDUKASIA.ID – Perut yang kenyang memang sering kali menimbulkan rasa kantuk pada seseorang. Namun, apakah Anda pernah merasakan kantuk yang terus menerus?
Tidur merupakan salah satu kebutuhan penting manusia untuk dapat tetap bertahan hidup. Waktu tidur yang ideal bagi orang dewasa adalah sekitar 7-8 jam.
Namun, jika Anda masih tetap merasa mengantuk setelahnya, mungkin Anda sedang mengalami beberapa gejala penyakit dan perlu mendapatkan pengobatan serta perawatan medis sesuai dengan penyebabnya.
Melansir dari WebMD dan Prevention, berikut gejala yang menyebabkan rasa kantuk terus menerus:
1. Depresi
Orang yang mengalami depresi cenderung tidak bisa tidur di malam hari atau lebih cepat bangun di pagi hari sehingga akan menimbulkan rasa kantuk setelahnya.
Hal ini karena orang depresi merasa lelah secara mental dan penurunan energi sehingga akan lebih mudah mengantuk di pagi hari.
2. Anemia
Anemia merupakan kondisi dimana darah kesulitan untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.
Biasanya, orang yang mengalami anemia mengalami kelelahan, merasa pening saat berdiri dan posisi duduk, sulit berkonsentrasi, dan mengalami jantung berdebar.
Pada kondisi ini, seseorang cenderung memilih untuk beristirahat dalam waktu yang lama.
3. Kekurangan Nutrisi
Mengantuk dan kelelahan juga dapat disebebkan oleh kurangnya nutrisi seperti vitamin D, B12, dan zat besi yang dapat berdampak buruk pada fungsi dan kesehatan sel-sel dalam tubuh.
4. Menopause
Perubahan hormon yang dialami oleh wanita saat menopause membuatnya kesulitan untuk tidur di malam hari sehingga menyebabkan badan menjadi cepat lelah dan mengantuk pada siang harinya.
5. Penyakit Jantung
Orang yang mengidap penyakit jantung akan lebih sering merasa lelah atau mengantuk karena jantung tidak bisa memompa darah dengan baik.
Itulah beberapa gejala yang menyebabkan seseorang mengalami rasa kantuk terus menerus. Alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter terkait agar segera mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.