Semarang. EDUKASIA.ID - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang bersama Kanwil Kemenag Jateng menyelenggarakan Expo Kemandirian Pesantren Tahun 2024 di Gedung Planetarium UIN Walisongo Kampus 3, selama tiga hari, mulai Selasa (29/10/2024).
Even yang bertepatan dengan bulan peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 ini sebagai salah satu ikhtia rmembangkitkan peran penting pesantren dalam membangun ekonomi lokal dan nasional.
Mewakili Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Muhtasit, menjelaskan bahwa salah satu kegiatan utama dalam expo ini adalah pameran produk wirausaha pesantren.
Pesantren yang telah menerima dana inkubasi, lanjutnya, menampilkan produk kewirausahaan yang dikembangkan, mulai dari kerajinan tangan, makanan dan minuman, produk pertanian, hingga layanan pendidikan dan pelatihan.
“Melalui expo ini, pesantren bisa menunjukkan kemandirian mereka dalam berbagai bidang kewirausahaan, mulai dari kerajinan tangan, kuliner, hingga jasa pendidikan,” ucap Muhtasit.
Lebih lanjut, Muhtasit menekankan pentingnya peran pesantren dalam pengembangan lingkungan melalui penerapan teknologi tepat guna. Menurutnya, pesantren harus menjadi pusat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat, sesuai dengan amanat Undang-Undang Pesantren No.18 Tahun 2019.
Salah satu pesantren yang turut berpartisipasi adalah Pondok Pesantren Al-Ulya dari Kedungsuren, Kaliwungu, Kendal. Pesantren nini memamerkan produk unggulan berupa sari kacang hijau, serta berbagai produk lain seperti kunir asem, madu hutan, dan produk instan lainnya.
Catur Andayani, Kepala Koperasi Pesantren Al-Ulya, bersama beberapa santri, bertanggung jawab atas pengelolaan produk ini.
Dalam operasionalnya, Catur bekerja sama dengan para wali santri yang memiliki usaha dagang.
“Semoga koperasi ini bisa terus berkembang dan produk kami makin dikenal di luar pondok, sehingga bisa menjadi distributor di berbagai daerah,” ujar Catur.
Pembukaan Expo Kemandirian Pesantren Tahun 2024 yang diikuti oleh 30 pesantren dari berbagai wilayah di Jawa Tengah, termasuk Kota Semarang, Demak, Kendal, Wonosobo, dan Temanggung itu, ditandai dengan pemukulan gong sembilan kali oleh Wakil Rektor I UIN Walisongo, Prof. Muhsin Jamil.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.