Inspiratif! Belum Wisuda S1 UGM, Faris Sudah Kuliah S2 di Kampus Sama

Muhammad Faris Al Rif’at bisa berkuliah jenjang S2 di UGM saat belum diwisuda jenjang S1. Foto ist.

EDUKASIA.ID - Muhammad Faris Al Rif’at memiliki kisah inspiratif, mahasiswa Universitas Gadjah Mada I (UGM) yang diwisuda jenjang S1 pada Agustus tahun ini ternyata juga sedang menjalani perkuliahan S2 di kampus yang sama.

Wisudawan peraih IPK 3,93 itu ternyata mengikuti program fast track, program percepatan studi bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1) langsung ke jenjang magister (S2) dengan persyaratan spesifik yang ditentukan oleh program studi. 

“Mulai semester 7 di program sarjana, saat penyusunan skripsi, saya juga harus menjalani kuliah reguler untuk program magister. Senang sekali karena satu fase perjalanan pendidikan berhasil dilalui,” terang wisudawan prodi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian itu, dikutip dari laman UGM.

Faris bersama 82 wisudawan lain jalur fast track Faris mengaku harus pintar-pintar membagi waktu antara kegiatan penelitian skripsi S1 dengan kegiatan kuliah reguler S2 program fast track. 

“Tantangan terberat saat kuliah adalah menyesuaikan timeline waktu antara penelitian, kuliah program master, menjadi asisten peneliti dan praktikum, dan pembinaan asrama,” ungkapnya.

Meski begitu, dirinya mengaku memiliki kiat khusus untuk mengatasi adanya tumpang tindih tersebut. Ia selalu mempersiapkan bahan bacaannya sebelum memulai kelas dan kemudian menetapkan fokusnya pada kelas serta memperbanyak diskusi. 

“Menurut saya tidak ada yang berat. saya mengerjakan penelitian skripsi di sore atau sebaliknya, walau tidak jarang ketika weekend atau hari libur saya tetap harus ke kampus atau laboratorium untuk mengerjakan,” kenangnya.

Topik penelitian skripsinya soal lalat buah masih menjadi hama utama penyebab kerusakan dan menghambat ekspor pada buah salak. Hasil penelitian skripsinya ini dilanjutkan pada penelitian tesis tentang pola perilaku serangan Lalat Buah pada buah salak dalam skala Lapangan. 

Ia berharap, dari penelitian dasar di laboratorium dan penelitian skala lapangan ini dapat memberikan solusi permasalahan tersebut. “KIta ingin dari penelitian ini dapat membantu petani khususnya petani buah salak,” ungkapnya.

Fast track merupakan program percepatan pembelajaran bagi mahasiswa yang merupakan pendidikan khusus dan diselenggarakan oleh UGM berdasar Peraturan Rektor UGM Nomor 23 tahun 2024. 

Masing-masing jenjang program fast track mensyaratkan ketentuan yang berbeda untuk persyaratan seleksinya yang meliputi IPK, kemampuan bahasa inggris maupun kemampuan potensi akademik.  

Program fast track bisa dibuka untuk program studi magister atau magister terapan, dan program doktor atau doktor terapan. Untuk program magister atau magister terapan, syaratnya harus sudah menempuh 6 semester atau belum yudisium pada jenjang sarjana. 

Sedangkan untuk program doktor atau doktor terapan, syaratnya minimal telah menempuh 2 semester dan belum yudisium pada saat di jenjang magister.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top