Luncurkan Antologi Puisi, MGMP Bahasa Indonesia Kudus Undang Jesy Segitiga

0
MGMP Bahasa Indonesia Madrasah Aliyah Kudus saat meluncurkan karya antologi puisi “Pena Menara” di Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) Kudus, Selasa, (29/10/20240. Foto ist.

Kudus. EDUKASIA.ID - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Madrasah Aliyah se-Kabupaten Kudus meluncurkan karya antologi puisi “Pena Menara” di Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) Kudus, Selasa, (29/10/20240. 

Karya perdana ini menghadirkan sastrawan dari Kudus sekaligus tokoh yang membidani lahirnya Kampung Budaya Piji Wetan, Jesy Segitiga.

Dalam kajiannya, pria yang juga guru bahasa Indonesia di SMK Duta Karya itu menyoroti tentang gambar sampul buku “Pena Menara” yang dipandang kurang menarik dengan warna pink muda, menurutnya gambar ilustrasi yang kurang mendukung dan daftar isi yang terlalu kecil dan jarak yang rapat. 

Pemilik nama Muhammad Zaini itu juga menganalisa pada kajian puisi, satu-persatu mendapat tanggapan positif maupun negatif dari sudut pandang kebahasaan, makna yang ditimbulkan, tipografi, gaya bahasa, semiotika, dan memilih judul yang menarik. 

“Masih ada tulisan ‘di’ yang seharusnya dipisah dan atau sebaliknya. Jarak garis tepi buku dengan bait-bait yang terlalu mepet pun menjadi perhatian,” ucap Jesy da;am keterangan tertulis.

Jesy juga mengharap, ke depan akan tercipta karya-karya berikutnya. ”Jika dirasa merambah ke tulisan cerpen  atau novel terlalu berat, mungkin kita coba lagi ke puisi yang lebih baik,” tukas Jesy Segitiga.

Guru bahasa Indonesia antusias mendengarkan paparan dari narasumber tentang proses kreatif pembuatan puisi. Widya, Guru Bahaa Indonesia dari MAN 2 Kudus menjelaskan, ini menjadi pengalaman yang menarik sebagai guru bahasa Indonesia, yang harus mampu menjadi role model di bidang literasi bagi peserta didik. 

Dia sepakat setidaknya ada karya yang dihasilkan oleh seorang guru. “Meskipun saat ini kita ditunjukkan kelemahan dan kelebihan oleh narasumber, hendaknya ini tetap menjadi pemicu untuk lebih bersemangat menghasilkan karya-karya berikutnya,” papar Widya

Pembuatan antologi puisi bersama ini merupakan tindak lanjut kunjungan ke rumah sastrawan nasional di Solo, Sosiawan Leak, beberapa tahun lalu yang menjadi penguat atas gerakan menulis dari bapak ibu guru. 

Sementara itu, pengawas madrasah, Chasnah, sangat mengapresiasi hasil karya MGMP Bahasa Indonesia.

 “Produk karya guru-guru MGMP Bahasa Indonesia merupakan bentuk atau wujud dari sebuah kinerja”. 

Dikuatkan lagi oleh Sya’udin, pengawas madrasah, guru tidak hanya menyampaikan pelajaran di kelas saja, tetapi harus memiliki inovasi dalam bentuk karya untuk dinikmati oleh para siswa .“Guru itu harus sampai pada level berbagi,” tegas Sya’udin. 


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top