EDUKASIA.ID - Kabar diangkatnya Prof. Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) oleh Presiden Prabowo menjadi kabar perbincangan, terutama teman sejawat menteri kelahiran Kudus itu.
Salah satunya teman Prof. Abdul Mu'ti, yakni Prof. Fatah Syukur, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan (FITK) UIN Walisongo Semarang.
Prof. Fatah Syukur merupakan teman dosen semasa keduanya di UIN Walisongo (dulu masih bernama IAIN Walisongo).
Keduanya juga merupakan perantauan asal kota Kudus.
"Mas Abd Mu'ti itu tetangga kampung di Kudus, kakak tingkat di MTsN Kudus, di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bahkan pernah satu kos sebentar," terang Prof Fatah Syukur.
Menurut pandangannya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti sudah kelihatan cerdas sejak dulu.
"Mas Mu'ti sudah terlihat cerdas dan moderat sejak kecil," tukas Prof Fatah.
Dari sisi keorganisasian, Prof Abdul Mu'ti mengambil jalur Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
"Kebetulan kami berbeda organisasi. Pada saat kuliah beliau aktif IMM dan Pemuda Muhammadiyah. Sementara saya di PMII dan GP Ansor," sambung Prof Fatah.
Meski berbeda organisasi, lanjutnya, keduanya sering berdiskusi serta berkegiatan yang sama.
"Walau beda organisasi, kami sering diskusi dan kegiatan bareng, terutama di organisasi daerah KMKS atau Keluarga Mhs Kudus Semarang," jelasnya.
Antara prof Fatah Syukur dengan Prof Abdul Mu'ti semakin intens bertemu karena menjadi dosen di fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Hingga akhirnya, perpisahan secara profesi antara keduanya terjadi saat Prof Abdul Mu'ti yang awalnya dosen IAIN Walisongo Pi dah ke UIN Jakarta.
"Kebetulan kami masuk sbg dosen di FITK UIN Walisongo. Tetapi karena kesibukan mas Mu'ti di Jakarta, waktu itu menjadi Ketum Pemuda Muhammadiyah, maka beliau pindah ke UIN Jakarta," tukasnya.
"Ikut senang dan bangga punya temen dan senior yang menjadi menteri pendidikan dan tokoh nasional. Semoga sukses selalu!" Pungkas Fatah.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.